Sati tidak tahan kemudian bunuh diri. Ketika Dewa Siwa mengetahuinya, dia sangat marah.
Kemudian dia menempatkan mayat Sati di pundaknya, dan melakukan tandava atau tarian kehancuran.
Mencoba untuk menenangkannya, Dewa Wisnu memotong tubuh dengan chakra, bagian yang jatuh di 108 tempat berbeda, dan semua itu dikenal sebagai Shakti peeths.
Rahim Sati dikatakan telah jatuh di kuil Kamakhya tersebut.
Kuil ini memiliki festival kesuburan tahunan yang disebut Ambuwasi Puja dimana sang dewi dikatakan menjalani siklus menstruasi tahunannya.
Kuil ditutup selama tiga hari dan dibuka dengan perayaan besar pada hari ke-4.
Selain itu dikatakan juga bahwa sungai Brahmaputra berubah menjadi merah selama waktu tersebut. Kemudian air suci dibagikan di antara para penyembah.
Belum diketahui dengan pasti, apakah warna merah itu benar darah atau warna merah yang diberikan oleh pandit.