Selain itu, yang paling mengerikan dari mereka adalah semboyan “Lebih baik mati daripada hidup tanpa membunuh.”
Mursi menjadi sosok suku yang memuja roh kematian, di mana mereka akan menerapkan ajaran kepada anak laki-laki bahwa seorang pria harus hidup dalam bahaya dan pertempuran.
Baca Juga: Bisa-bisanya! Bencana Kebakaran Diakibatkan Oleh Keju. Simak Kronologinya
Saat anak laki-laki Suku Mursi tumbuh, mereka akan menjalani ritual pertarungan dengan sebuah tongkat.
Tongkat ini memiliki panjang sekitar dua hingga dua setengah meter yang ujungnya diukir lingga.
Hal tersebut sebagai penanda bahwa anak laki-laki tersebut telah dapat disebut sebagai pria dewasa.
Ternyata ritual pertarungan ini dilakukan untuk menyelesaikan masalah, salah satunya soal perempuan.
Seorang laki-laki yang hendak menikah, mereka harus terlebih dahulu untuk melakukan pertarungan.
Pemenang dari pertarungan ini memiliki hak untuk memilih perempuan untuk dijadikan istri mereka.