Network
JURNAL SOREANG - Praktik Poligami (lebih dari satu istri) pada masa kerajaan memang menjadi hal yang lumrah dan biasa, bahkan Poliandri (lebih dari satu suami) pun demikian.
Seiring berjalan waktu, praktik dan kebiasaan tersebut perlahan hilang dan tak banyak diikuti, terutama untuk wilayah kerajaan yang semestinya terhormat.
Namun, di salah satu kerajaan di Benua Afrika, kebiasaan ini masih berlangsung hingga sekarang, yakni Kerajaan Eswatini, sebuah negara kecil yang terletak di Afrika Selatan.
Baca Juga: Kenapa Jepang Malu Akui Pernah Jajah Indonesia? Ternyata Alasannya Mengejutkan
Kerajaan Eswatini masih menerapkan sistem poligami, bahkan Raja Mswati diketahui memiliki sebanyak 14 istri dan 24 anak.
Sejak dulu, negara yang baru merdeka pada 1968 dan memiliki nama awal Swaziland ini memang selalu menganut sistem poligami.
Bahkan ayah dari raja saat ini, yaitu Sobhuza II, disebut memiliki setidaknya 70 orang istri, 210 anak, dan 1.000 orang cucu. Face2Face Africa mencatat, saat ini, klan Sobhuza II, yaitu klan Damini, terhitung mencapai 25 persen dari total populasi Eswatini.
Baca Juga: 13 Desember yang Terlupakan, Padahal Ada Jasa Besar Mochtar Kusumaatmadja, Ini Kata LDII
Menariknya, bagi setiap raja di kerajaan ini setiap tahunnya diamanatkan untuk memilih seorang istri baru dari upacara tarian Umhlanga.
