Waduh, Heboh Berita Raja Salman 'Ngumpet' di Istana Gurun Arab Saudi, Simak Penjelasannya

- 12 Desember 2021, 07:15 WIB
Waduh, Heboh Berita Raja Salman 'Ngumpet' di Istana Gurun Arab Saudi, Simak Penjelasannya
Waduh, Heboh Berita Raja Salman 'Ngumpet' di Istana Gurun Arab Saudi, Simak Penjelasannya /@raja_salman_bin_abdul_aziz

JURNAL SOREANG - Salman bin Abdulaziz al-Saud (Raja Salman), adalah Raja Arab Saudi ketujuh, Penjaga Dua Kota Suci, dan pemimpin Wangsa Saud saat ini.

Baru-baru ini beredar kabar cukup heboh, soal Raja Salman yang tengah 'ngumpet' di sebuah istana gurun Arab Saudi.

Diketahui, Raja Salman telah bersembunyi di sebuah istana gurun selama 482 hari berturut-turut.

Baca Juga: Saatnya Soreang Punya Perguruan Tinggi Unggulan, STAI Yamisa Ingin Jadi Institut

Pengasingan diri sang raja membuat orang-orang kembali khawatir akan kesehatannya.

Salman (85) menjadi raja pada 2015 setelah kematian saudara tirinya Raja Abdullah. Rumor kesehatan yang buruk telah menghantuinya sejak itu.

Menurut beberapa ahli Dia dianggap menderita pra-demensia, dan menjalani operasi kandung empedu pada Juli 2020.

Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan Cokelat SilverQueen yang Mendunia, Ternyata Awalnya Milik orang Belanda

Keadaan kesehatannya yang sebenarnya merupakan rahasia yang dijaga ketat.

Pada tahun 2015, pengacara untuk Royal Court Arab Saudi mengatakan kepada The Washington Post: "Raja pasti tidak menderita demensia atau jenis gangguan mental lainnya."

Pernyataan itu disampaikan setelah surat kabar Amerika Serikat tersebut melaporkan klaim penyakit seperti itu.

Baca Juga: 7 Negara Ini Disebut Surga Dunia karena Melegalkan Seks, Salah Satunya Thailand

Menurut kantor berita Arab Saudi, setelah operasi kandung empedu, Raja Salman terbang ke istana gurun di Neom.

Neom merupakan wilayah yang baru dikembangkan di Laut Merah—pada 12 Agustus 2020.

"Untuk beristirahat dan bersantai," tulis media Saudi.

Baca Juga: Terkaya Sejagat Raya! Mengenal Sosok Elon Musk Bos Mobil Listrik Tesla Inc

Saat terbang ke Neom waktu itu, Arab Saudi baru saja mengalami puncak wabah COVID-19.

Di sisi lain, pakar terkemuka politik Arab Saudi di Universitas Princeton bernama Bernard Haykel, menyebut bahwa Raja Salman sejak saat itu selalu memimpin rapat secara virtual dari Neom.

Pihak Kerajaan dilaporkan sangat berhati-hati karena mereka ingin Raja Salman tetap hidup.

Baca Juga: 7 Negara yang Disebut Paling Aman dari Bencana Alam, Salah Satunya Arab Saudi

"Dia berada di Neom karena itu sebenarnya lebih aman, karena membatasi akses kepadanya," ujarnya.

"Meskipun Raja Salman 'ngumpet', tapi dia memiliki perawatan medis terbaik yang bisa dibeli dengan uang," ungkapnya.***

Editor: Ghulam Halim Hanifuddin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah