Network
JURNAL SOREANG - Pencurian dana bantuan sosial (bansos) terjadi beberapa kali di Indonesia.
Ternyata tak hanya di Indonesia saja, pencurian dana bansos juga terjadi di New Jersey, Amerika Serikat.
Dilansir dari New York Post pada 10 Desember, Seorang pria bernama Bernard Lopez ditangkap di New Jersey, Amerika Serikat (AS) karena mencuri dana bansos.
Lopez ditangkap dan dijatuhi hukuman 2 tahun penjara karena mencuri dana bansos sebesar Rp6,9 miliar.
Baca Juga: Kemenkeu Bakal Adakan Pemotongan Anggaran MPR Demi Bansos Warga Miskin dan Pasien Covid-19
Lopez dijatuhi hukuman 2 tahun penjara oleh Hakim Distrik AS, Peter Sheridan, karena menerima dana Program Perlindungan Pembayaran (PPP).
Dana PPP itu diterima Lopez kemudian digunakan untuk bisnis palsunya karena menyetorkan uang curian yang diubah.
Menurut dokumen pengadilan, Lopez menyetorkan cek Treasury AS yang diubah ke rekening perusahaan yang dibuatnya.
Rekening perusahaan itu dibuat dengan nama Pezlo Management, LLC, yang berbasis di North Brunswick, New Jersey.
Baca Juga: Mencengangkan! Puluhan Ribu ASN Terindikasi Menerima Bansos Dari Pemerintah
Dia kemudian mentransfer atau menarik dana dari rekening perusahaan palsu sebelum bank dapat mendeteksi penipuan.
Pada Juni 2020, Lopez mengajukan pinjaman PPP untuk membantu usaha kecil yang berjuang selama pandemi atas nama ‘Perusahaan-1’ yang mana itu adalah miliknya.
Dia mengatakan bahwa perusahaan itu membutuhkan biaya gaji bulanan sekitar Rp2,7 miliar dan kebutuhan lainnya.
Seoran pemberi pinjaman menyetujui aplikasi Lopez dan dia menerima dana sebesar Rp6,9 miliar dalam dana bantuan darurat.
Baca Juga: 31 Ribu Terindikasi ASN Terima Bansos Kemensos, Risma: Itu Tidak Boleh
Jaksa mengatakan, dia kemudian menggunakan uang itu untuk penggunaan pribadinya.
Dia ditangkap di Floria setelah penyelidikan multi-agensi sebelum dia dikembalikan oleh pejabat ke New Jersey.***
