29 Fakta Tentang Saddam Hussein ini Jarang Diketahui, Presiden Irak yang Mati Dihukum Gantung Amerika Serikat

- 10 Desember 2021, 14:49 WIB
Saddam Hussein pada sebuah kesempatan di depan rakyatnya, Oktober 1995. (AFP)
Saddam Hussein pada sebuah kesempatan di depan rakyatnya, Oktober 1995. (AFP) /

Partai Ba'athist mempromosikan persatuan pan-Arab di Timur Tengah sebagai tanggapan terhadap kolonialisme dan imperialisme, khususnya yang berkaitan dengan minyak di kawasan itu.

Saddam bergabung dengan partai itu ketika dia berusia 20 tahun, ketika nasionalis pan-Arab mendapatkan kekuasaan di Timur Tengah.

Baca Juga: Sadis! 12 Ratu Gila dan Paling Kejam ini Berperilaku Terburuk di Dunia, Diantaranya Membakar 300 Orang Sehari


4. Pada tahun 1959, Hussein Mencoba untuk Membunuh Presiden

Presiden Irak saat ini, Abd al-Karim Qasim, tidak ingin bergabung dengan Republik Persatuan Arab, sebuah serikat pan-Arab yang baru lahir, dan dia bersekutu dengan partai komunis Irak yang sedang berkembang.

Ba'athists mencoba membunuhnya, dan Saddam adalah bagian dari upaya itu.


5. Dia Melarikan Diri ke Mesir

Menyusul upaya pembunuhan yang gagal, Saddam melarikan diri ke Suriah, tempat kelahiran gerakan Ba'athist, kemudian ke Mesir, di mana nasionalisme pan-Arab kuat di bawah Presiden Gamal Abdel Nasser.

Selama di Mesir, ia melanjutkan studi hukum. Dia tinggal di sana selama sekitar tiga tahun sebelum dia kembali ke Irak pada tahun 1963.

Baca Juga: 10 Tragedi dan Kematian Keluarga Kerajaan Paling Menyedihkan di Dunia, Sadis dan Tidak Berperikemanusiaan

Halaman:

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: historycollection.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah