Kebencian orang Eropa terhadap kucing dimulai sejak pertengahan abad ke-14 dan mulai memuncak pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I.
Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, masyarakat percaya bahwa kucing dapat memasuki tubuh orang mati dan menjelma sebagai drekula.
Baca Juga: Miris! Tak Mencerminkan Sikap Kebangsawanan 2 Putri Kerajaan Arab Saudi Lakukan Skandal Memalukan
Mereka juga menganggap bahwa kucing dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dengan jin.
Pada masa itu seorang tukang sihir memiliki jin yang menyerupai kucing hitam besar. Kucing ini selalu diberi makan dengan campuran darah.
Di Eropa masa kelam pemeliharaan kucing ini berlanjut saat wabah black death.
Wabah ini dikenal hampir mirip dengan gejala PES karena meninggalkan gejala khas berupa kulit yang menghitam pada penderita karena pendarahan subdermal.
Awalnya masyarakat percaya bahwa wabah ini berkaitan dengan praktek ilmu hitam.
Namun ternyata wabah ini disebarkan oleh tikus yang terkontaminasi bakteri Yersiana pestis.