Tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti apakah cinta mereka benar adanya, tetapi korespondensi rahasia kerajaan menulis: "Kasih sayang mereka amat besar antara satu sama lain."
Selama Revolusi Perancis, ketika Marie dan keluarganya dipenjara di Tuileries, Hans bahkan merencanakan untuk membebaskan Marie seorang dan melarikan diri berdua.
Dia menggadaikan rumah Marie dan meminjam sejumlah besar uang, tetapi itu semua gagal total.
4. Marguerite of Valois
Dua kali menjadi ratu, pandai bermediasi, sandera yang berbahaya, dan musuh yang perlu dilenyapkan, Marguerite adalah seorang Katolik yang berada di pucuk pimpinan negara Huguenot, yang misinya adalah membawa perdamaian.
Anak perempuan ketujuh dari Henry II dan Catherine de 'Medici ini menjadi umpan dalam sebuah penyergapan kriminal yang mempertaruhkan nyawanya sendiri, St. Bartholomew's Day, yang dikorbankan oleh ibunya sendiri di altar kebijaksanaan politik.
Parasnya yang sangat menggoda dan menjadi kebanggaan keluarga, Marguerite tidak pernah patah arang untuk urusan hati. Dia membenci pernikahannya dengan Henry III of Navarre (Henry IV dari Prancis), dan mereka berdua memiliki kekasih.
Joseph Boniface de La Mole dikatakan sebagai pacar pertama Margo, meskipun sang ratu tidak berbicara tentang Joseph dalam memoarnya, mungkin untuk melindungi dirinya dari tuduhan keterlibatan dalam komplotan Joseph ketika melawan raja.