Di sini, dewa alam baka, Osiris, ditampilkan memegang penjahat di tangan kirinya dan pemukul di tangan kanannya.
Sering digambarkan di tangan firaun, penjahat dan cambuk banyak digunakan sebagai simbol kekuasaan di Mesir Kuno.
Biasanya digambarkan bersama dan dipegang di dada firaun, mereka membentuk lambang kerajaan.
Penjahat (heka), tongkat dengan pegangan bengkok, mewakili peran seperti gembala firaun merawat rakyatnya, sementara interpretasi dari cambuk (nekhakha) simbolismenya bervariasi.
Sebuah tongkat dengan tiga helai manik-manik yang menempel di atasnya, cambuk itu bisa menjadi senjata yang digunakan oleh para gembala untuk mempertahankan kawanan mereka, atau alat untuk mengirik biji-bijian.
7. Mereka sering menikah dengan kerabatnya
Seperti banyak bangsawan sepanjang sejarah, Firaun Mesir tidak menolak untuk menikah dengan keluarganya sendiri untuk melestarikan garis keturunan kerajaan.
Pernikahan dengan saudara perempuan dan anak perempuan atau inses kerap kali terjadi.
Studi tubuh mumi Tutankhamun telah mengungkapkan bahwa ia adalah produk dari inses, fakta yang tidak diragukan lagi menyebabkan ia cacat yakni pinggul feminin, payudara luar biasa besar dan kaki pengkor.