Hati-hati! Banyak yang Tak Sadar dengan Gejala Penyakit Mental, Ini yang Dialami Mantan Putri Mako Jepang

- 5 Desember 2021, 17:37 WIB
Hati-hati! Banyak yang Tak Sadar dengan Gejala Penyakit Mental, Ini yang Dialami Mantan Putri Mako Jepang
Hati-hati! Banyak yang Tak Sadar dengan Gejala Penyakit Mental, Ini yang Dialami Mantan Putri Mako Jepang /

JURNAL SOREANG - Gangguan stress pasca trauma atau PTSD adalah penyakit mental yang dapat menyerang siapa saja, tidak peduli seberapa kaya atau terkenalnya, seperti yang dialami Mantan Putri Mako, Jepang.

Mantan putri Mako menikahi pacaranya yang orang biasa, bernama Kei Komuro pada 26 Oktober, dan sebelumnya ia telah didiagnosis dengan penyakit mental yang disebut gangguan stress pasca trauma (PTSD).

Karena putri Mako terkena penyakit mental PTSD inilah pihak istana kekaisaran Jepang berharap untuk menghentikan liputan media yang ramai tentang hubungan Putri Mako dan Kei Komuro.

Baca Juga: Begini Cara Mendukung Seseorang yang Terkena Penyakit Mental PTSD Seperti Dialami Putri Mako

Terlebih lagi, mantan putri Mako sempat tertekan dengan pemberitaan media yang memojokkan ibu dari Kei Komuro mengalami masalah keuangan dengan mantan tunangannya.

Komuro juga menyebabkan kehebohan ketika ia kembali ke Jepang dari Amerika Serikat menjelang pernikahannya dengan gaya rambut kuncir kuda yang dinilai tidak sopan bagi pria yang akan menikahi seorang putri.

Penyakit mental yang menyebabkan Gangguan stress pasca trauma PTSD sebenarnya di picu oleh peristiwa yang menakutkan baik mengalaminya atau menyaksikannya.

Gejala kondisi kesehatan mental ini mungkin termasuk kilas balik, mimpi buruk, dan kecemasan yang parah.

Baca Juga: Mantan Putri Mako Jepang Alami Stress Pasca Trauma PTSD, Simak dan Pelajari Penyebab serta Pengobatannya

Serta pikiran tak terkendali tentang apa yang terjadi. Menyaksikan peristiwa traumatis yang mempengaruhi orang lain dapat menyebabkannya.

“PTSD adalah ketika seseorang mengalami atau menyaksikan kejadian traumatis, baik itu cedera secara fisik, kekerasan seksual atau jenis ancaman lain yang dirasakan, sehingga orang tersebut terus menderita efek negative lama setelah kejadian itu berlalu.” Jelas David Liu, seorang terapis kesehatan mental di Hong Kong.

PTSD kompleks adalah paparan trauma, terkadang berulang kali dan dalam janka waktu lama, biasa 15 tahun pertama kehidupan.

Baca Juga: Pangeran Akishino Geram, Tak Terima Pemberitaan Buruk Pernikahan Putri Mako dan Kei Komuro

Seperti pengabaian emosional, penghinaan, intimidasi, kekerasan, kemarahan, dan masalah keterikatan yang terganggu selama perkembangan.

Untuk mengidentifikasi seseorang atau bahkan diri sendiri mengalami PTSD atau tidak, bisa dengan memerhatikan perubahan perilaku, suasana hati, dan kepribadian yang terus menerus signifikan setelah peristiwa traumatis.

Biasanya menjadi lebih mudah marah atau lebih tidak sabar dari biasanya. Dr Elisabeth Wong, spesialis psikiatri Hong Kong mengatakan gejala lain dari PTSD adalah ketika seseorang menjadi lebih menarik diri secara sosial, terus membatalkan kencan, berhenti bekerja, dan tampak tidak tertarik saat bersama orang lain.

Baca Juga: Terkuak! Ini Alasan Putra Mahkota Jepang Fumihito Meniadakan Upacara Pesta Pernikahan Sang Putri, Mako

Berlawanan dengan kepercayaan populer, kebanyakan penderita justru hanya percaya mitos bahwa penyakit mental PTSD terjadi pada mereka yang telah melalui peristiwa traumatis, seperti pelecehan seksual atau insiden kekerasan.

Padahal, menurut David Liu banyak penderita yang justru tidak terdiagnosis bahwa dirinya menderita PTSD kompleks.

Karena ketidaksadaran itulah orang tidak melihat gejala penyakit mental seperti PTSD sebagai tanda kelemahan, padahal hal itu bisa mempengaruhi orang dari semua tipe kepribadian.***

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah