JURNAL SOREANG - Siapa yang tidak mengakui kesuksesan Finlandia dalam mengolah sistem pendidikan? Sistem pendidikan di Finlandia diakui sebagai yang terbaik di dunia.
Dikembangkan sejak 1970-an, pendidikan di Finlandia tidak memiliki sistem rangking dan pekerjaan rumah (PR).
Beberapa negara bahkan Indonesia ingin menerapkan hal yang serupa seperti Finlandia, namun gagal.
Baca Juga: Juara Bupati Cup 2021 U13, Ginola FC Wakili Kabupaten Bandung ke Piala Suratin Tingkat Jabar
Dikutip Jurnal Soreang dari YouTube Data Fakta, berikut 7 alasan pendidikan Finlandia yang patut dicotoh Indonesia:
1. Standar Umur sangat Diperhatikan
Aturan yang menyangkut usia anak sebenarnya telah diterapkan di negara kita, jauh-jauh hari. Namun aturan tersebut longgar dan mulai diabaikan.
Baca Juga: Menko PMK Imbau Masyarakat untuk Tidak Mudik Akhir Tahun Ini, Berikut Penjelasannya
Berbeda dengan di Indonesia, anak-anak di Finlandia tidak diperkenankan mengisi ruang kelas tingkatan dasar sebelum berusia 7 tahun, sebab belum matang dalam menerapkan pelajaran.
2. Tidak Ada Ujian dan PR
Kalaupun ada Pekerjaan Rumah (PR) di Finlandia, pengerjaannya tidak begitu sulit. Hal unik lain yang dapat ditemui adalah tidak berlakunya nilai ujian sebagai indikator kelulusan.
Tidak sampai mereka memasuki usia remaja. Ujian di Finlandia diketahui hanya berlaku sekali, yakni ketika murid berusia 16 tahun.
Baca Juga: Jasad Pria Ditemukan Membusuk di Taman Hutan Kota Bekasi, Polisi Temukan Luka Pada Bagian Wajah
3. Tidak Ada Sistem Ranking
Di Finlandia tidak ada istilah akselerasi maupun kelas unggulan, apalagi kelas internasional.
Segala hal yang berhubungan dengan pengelompokan dan sistem ranking, tidak berlaku di negara yang beribukota Helsinki tersebut.
Artinya, Tidak ada jurang pemisah antara murid yang unggul, dengan murid yang cenderung tertinggal.
4. Beasiswa Penuh
Di Finlandia, pemerintah menanggung biaya pendidikan 100 persen hingga ke perguruan tinggi.
Tercatat 93 persen orang Finlandia adalah lulusan sekolah tinggi.
5. Mengedepankan Praktik dengan Jam Belajar yang Sedikit
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Tarif Baru Tes PCR, Untuk Jawa dan Bali, Berikut Kisarannya
Sistem pendidikan Finlandia terdengar menyenangkan, karena mengutamakan praktik. Kelas sains Finlandia misalnya, memiliki fasilitas yang lengkap serta diisi oleh maksimal 16 siswa.
Para siswa pun diminta untuk bergabung di sebuah klub minat, dan bersosialisasi di lingkungan tempat tinggalnya.
6. Guru yang Senantiasa Belajar
Para guru Di Finlandia diketahui hanya menghabiskan 4 jam dikelas, sebagai upaya jangka panjang.
Baca Juga: Ditembak Karena Melawan, Polisi Bekuk Buronan Pencuri Puluhan Tempat Tidur dan Lemari Kosan
Sementara 2 jam dalam seminggu, mereka memperoleh pendidikan pengembangan profesi.
Profesi guru di sana juga memiliki standar tinggi. Setidaknya seorang calon guru harus bergelar Master, dan semua itu disubsidi oleh pemerintah.
7. Menjadi Guru adalah Pekerjaan Prestisius
Menjadi guru di Finlandia tidaklah mudah. Bahkan profesi ini sama prestisiusnya dengan pekerjaan dokter maupun pengacara.
Maka jangan heran jika 10 persen guru Finlandia dipilih dari 10 perguruan tinggi ternama, dan yang dipilih merupakan lulusan terbaik.***