Kala itu Raja mulai menaiki tangga curam ke biara, kemudian Jetsun Pema, sebagai pengantin mempelai wanita menyeberangi jembatan kayu kuno dan bergabung dengan
pengantin prianya di altar.
Keduanya dikelilingi oleh para biarawan berjubah merah, pembawa bendera warna-warni, dan orang-orang yang bersuka ria.
Perayaan pernikahan kerajaan dimulai dengan nyanyi-nyanyian, sorak sorai penabuh genderang, dan suara terompet.
Pengantin wanita mengenakan rok sampul tradisional yang memukau, serta jaket emas dengan manset merah lebar dan detail bordir warna-warni.
Penampilan Jetsun Pema yang berbeda dari biasanya itu langsung menjadikannya sebagai ikon gaya kerajaan terbaru di dunia.
Sedangkan sang Raja mengenakan selempang kuning kerajaan di atas jubah emas dan sepatu bot warna-warni khas tradisional Bhutan.
Ulama terkemuka Bhutan memimpin pernikahan dengan melakukan upacara penyucian di depan permadani setinggi 100 kaki, yang mewakili Zhabdrung, seorang raja-biksu abad ketujuh belas dan juga merupakan sosok pendiri Bhutan.
Upacara tradisional yang mewah itu disiarkan di televisi pemerintah dan di seluruh dunia, sehingga menjadikannya sebagai acara media terbesar dalam sejarah Bhutan.
Baca Juga: Tertimpa Bangunan Runtuh, Diselamatkan Petugas Damkar, Ibu dan Bayinya Meninggal di RS