JURNAL SOREANG - Berlibur ke Bhutan ternyata tidak cukup hanya memiliki paspor dan uang untuk membeli tiket pesawat, soalnya pemerintah negeri Raja Jigme Khesar dan Ratu Jetsun Pema itu mewajibkan wisatawan menggunakan jasa agen perjalanan khusus yang mereka sediakan.
Dikutip dari kanal youtube Ajeng Hendrikse, pada 2020, biaya jasa agen perjalanan tersebut mencapai 250 dolar AS atau sekitar Rp3,5 juta per hari.
Namun angka itu sudah termasuk dengan hotel, makan tiga kali sehari, tiket tempat wisata dan transportasi.
Baca Juga: 7 Negara yang Punya Bisnis Prostitusi Terbesar di Dunia, Salah Satunya Jepang
Sang traveller, Ajeng, menjalani liburannya di negara itu selama 5 hari, sehingga setidaknya ia harus merogoh kocek sampai Rp17,5 juta untuk akomodasi, transportasi dan makan dari agen perjalanan yang ia gunakan.
Bhutan bisa diakses lewat perjalan udara dari Singapura atau Bangkok Thailand, ke bandara internasional Paro.
Hal pertama yang perlu diingat saat pertama kali menginjakan kaki di negara yang berbatasan dengan India dan China itu adalah, tidak boleh membuang sampah sembarangan dan tidak ada kantong plastik serta rokok.
Baca Juga: Tertimpa Bangunan Runtuh, Diselamatkan Petugas Damkar, Ibu dan Bayinya Meninggal di RS
Namun sebagai turis, kita diperbolehkan untuk membawa rokok sendiri, dalam jumlah terbatas.
Mengawali perjalannya di Kota Paro, Ajeng mengunjungi Musem Nasional dan Rinpung Dzong, kuil budha yang berusia hampir 400 tahun.