7 Negara yang Punya Bisnis Prostitusi Terbesar di Dunia, Salah Satunya Jepang

- 25 Oktober 2021, 08:30 WIB
ilustrasi prostitusi. 7 Negara yang Punya Bisnis Prostitusi Terbesar di Dunia, Salah Satunya Jepang
ilustrasi prostitusi. 7 Negara yang Punya Bisnis Prostitusi Terbesar di Dunia, Salah Satunya Jepang /Portal Bandung Timur/heriyanto/

JURNAL SOREANG - Prostitusi di berbagai negara menjadi hal yang rasanya sulit untuk dihentikan.

Sebab, peluang bisnis dalam dunia prostitusi sangat besar dan mampu menghasilkan uang dengan jumlah banyak.

Hal tersebut terjadi di Indonesia. Diketahui, Indonesia dalam hal prostitusi berada di peringkat 13 dengan pengeluaran di bidang esek-esek sebesar USD2,25 miliar atau sekitar Rp30 triliun per tahun.

Baca Juga: Lakukan Jurus Mudah Ini Untuk Bakar Kolesterol Tinggi, Coba Ya

Bagaimana dengan negara lain? Sebuah riset lembaga peneliti aktivitas pasar gelap, Havocsope, menghimpun data 12 negara teratas yang warganya paling banyak berbelanja prostitusi dalam hitungan per tahun.

Berikut 7 Negara Dengan bisnis prostitusi terbesar di dunia, seperti dikutip Jurnal Soreang dari akun Instagram @faktaon7.id:

1. China (USD 73 Miliar/Rp982 Triliun per tahun)

Perdagangan seks terbesar di dunia ada di Negeri Tirai Bambu, meskipun prostitusi merupakan perbuatan ilegal di China.

Baca Juga: Minum Teh akan Terasa Lebih Nikmat Jika Kita Mengetahui Rahasia Ini

Bahkan, pemerintah setempat memperlakukan pekerja seks seperti penjahat.

Namun meski penggerebekan sering dilakukan, tetap saja prostitusi di China merajalela dan dilakukan di berbagai tempat, misalnya di panti pijat, bar, karaoke dan kelab malam.

2. Spanyol (USD 26,5 Miliar/Rp356,5 Triliun)

Baca Juga: Yuk Bisa Yuk, Begini Cara Menjadi Wanita Yang Tidak Mudah Mengeluh

Prostitusi diketahui sangat populer di Spanyol. Riset PBB melaporkan, 39 persen pria Spanyol setidaknya pernah satu kali menggunakan jasa pelacur.

Angka survei Kementerian Kesehatan Spanyol pada 2009 menyebutkan, angka lebih rendah yakni 32 persen dimana pria Spanyol pernah 'jajan' di pelacuran.

Angka ini 14 persen lebih tinggi dibanding Belanda yang liberal dalam hal prostitusi dan juga Inggris.

3. Jepang (USD 24 Miliar/Rp322,8 Triliun)

Baca Juga: Cara Paling Efektif Agar Anak Mau Curhat pada Orang Tua Sejak Dini

Pelacuran di Jepang, diketahui telah ada sepanjang sejarah negara terebut.

UU Anti-Prostitusi 1956 yang menyatakan 'tidak ada yang boleh melakukan prostitusi atau menjadi pelanggan prostitusi', dijadikan celah indsutri seks agar tumbuh subur.

Di Jepang, industri seks tidak identik dengan prostitusi.

4. Jerman (USD 18 Miliar/ Rp242,1 Triliun)

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Arti dan Makna Cincin yang Dipakai Di setiap Jari Tangan

Diperkirakan terdapat sekitar 400.000 pekerja seks yang ada di Jerman. Untuk memperbaiki kondisi sosial dan hak-haknya, maka pemerintah memberlakukan undang-undang.

Pekerja seks di Jerman bisa mendapat jaminan sosial seperti profesi lainnya.

Dalam amandemen undang-undang, bukan hanya pelaku yang memperjualbelikan manusia dan memaksa orang melacur dikenai hukuman, namun mereka yang memanfaatkan keadaan sulit para korban pun bisa diganjar hukuman.

5. Amerika Serikat (USD 14,6 Miliar/Rp196,3 Triliun)

Baca Juga: Tragis, Reruntuhan Rumah Tua Itu Menimbun Ibu dan Bayinya HinggaTewas Berpelukan

Di Amerika Serikat, secara umum prostitusi dinyatakan ilegal. Namun di beberapa kawasan di negara bagian Nevada, prostitusi tersebut dilegalkan.

Orang bahkan bisa melamar kerja di sektor prostitusi secara resmi.

Karena legal, maka pemilik usaha sektor ini dikenai macam-macam aturan dari pemerintah.

Aturan tersebut yaitu pajak, perlindungan tenaga kerja, standar upah minimum, asuransi dan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah penularan penyakit berbahaya.

Baca Juga: Prabowo Disebut Capres pilihan Milenial, Pengamat: Tidak Banyak Gimmick

6. Korea Selatan (USD 12 Miliar/Rp160 Triliun)

Meskipun prostitusi di Korea Selatan dinyatakan ilegal, menurut catatan Korea Women's Development Institute, belanja layanan seks di Korsel bisa mencapai USD 12-13 Miliar per tahun.

Riset Korean Institute of Criminology memaparkan, 20 persen orang dewasa laki-laki berusia antara 20-64 tahun mengeluarkan uang USD 580 per bulan hanya untuk prostitusi.

7. India (USD 8,4 Miliar/Rp112,9 Triliun)

Baca Juga: 41 BUMN Kemungkinan Dirampingkan Kembali, Erick Thohir: Tergantung dari Situasi

Di India, pertukaran jasa seksual untuk uang tergolong legal.

Namun sejumlah kegiatan terkait dengan itu, seperti menjadi germo, memiliki atau mengelola rumah bordil dan transaksi seks di hotel dianggap tindak kriminal.

Prostitusi bisa legal di India, jika dilakukan di kediaman pribadi. Itulah 7 negara yang punya bisnis prostitusi terbesar di dunia. Semoga artikel ini bermanfaat.***

 

Editor: Sarnapi

Sumber: Instagram @faktaon7.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah