Ternyata Tingkat Depresi dan Bunuh Diri di Brunei Darussalam Tinggi, Komisi Tinggi Sampai Buat Program ini

- 18 Oktober 2021, 08:25 WIB
Peserta program ‘OK Kah Kita?’ yang diadakan secara online di Bandar Seri Begawan baru-baru ini
Peserta program ‘OK Kah Kita?’ yang diadakan secara online di Bandar Seri Begawan baru-baru ini /

Selama diskusi, Komisaris Tinggi Australia untuk Brunei Tiffany McDonald menjelaskan tentang inspirasi di balik "OK Kah Kita?"

“Pada tahun 2009, sebuah LSM Australia bernama RU OK? Day didirikan oleh Gavin Larkin OAM dari Australia yang seperti saya yang kehilangan ayah karena bunuh diri. Larkin adalah mendukungnya dengan semangat dari gagasan "OK Kah Kita?" bisa mengubah hidup,” jelasnya.

Tiffany pun menjelaskan bahwa Covid-19 telah memperburuk tantangan kesehatan mental bagi banyak orang, hingga dianggap sebagai ‘pandemi bayangan’.

"OECD memperkirakan bahwa kaum muda 30 hingga 80 kali lebih mungkin mengalami depresi dan kecemasan karena Covid-19 daripada orang dewasa. Sekarang, lebih dari sebelumnya, penting untuk saling bertanya seperti "OK Kah Kita?," imbuhnya.

Baca Juga: Seru, Saat Mahasiswa Australia Belajar Angklung dan Gamelan Meski Daring

“Harapan kami, program ini dapat memberdayakan kaum muda Brunei untuk memulai percakapan dengan teman sebayanya dan mematahkan stigma yang terlalu sering dikaitkan dengan pembicaraan tentang kesehatan mental,” tambahnya kemudian.

Para peserta membagikan refleksi mereka tentang tantangan kesehatan mental yang dihadapi kaum muda di Brunei, khususnya dalam konteks Covid-19, serta gagasan tentang cara mengatasinya.

Program Juara Pemuda Kesehatan Mental "OK Kah Kita" dikuratori oleh Curious Mind, dijalankan oleh alumni Australia Shaun Hoon. 'Program Juara Pemuda Kesehatan Mental Virtual' adalah bagian dari Bulan Masalah Kesehatan Mental Komisi Tinggi Australia. ***

Halaman:

Editor: Sam

Sumber: The Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x