Network
JURNAL SOREANG - Kerja dan merantau ke luar negeri kini sudah menjadi hal yang umum dilakukan, terutama bagi Warga Negara Indonesia (WNI).
Umumnya, mereka rela jauh dari keluarga untuk mengincar penghasilan atau gaji di sana.
Seperti kisah WNI yang telah bekerja di Brunei Darussalam, negara Sultan Hassanal Bolkiah sejak 2010.
Baca Juga: Enam Negara Lolos ke Perempat Final Piala Uber 2021, Jadwal Pertandingan Selasa, 12 Oktober 2021
Dikutip Jurnal Soreang dari YouTube Kang Adink, dirinya mengaku betah setelah tinggal dan lama bekerja di Brunei Darussalam.
Ia lalu menjelaskan, kalau gaji di Brunei Darussalam bukan semata-mata nominal atau besar kecilnya.
"Orang bilang, wah gaji di Brunei besar. Bukan masalah besarnya," kata Ading.
Baca Juga: Didemo dan Dihadang, Ekomaung: Persib Bandung Seolah Digerogoti Pendukungnya Sendiri
Hal yang utama dari gaji yang diperoleh, kata Ading yaitu kemampuan yang dimiliki oleh kita sendiri.
"Karena kalau kita mencari (gaji) yang besar tapi tidak bisa bercermin, tidak bisa melihat diri kita dan kepandaian kita, sama juga dengan mimpi," ucapnya.
"Jangan mimpi. Bangun. Tiba-tiba datang ke Brunei dapat gaji 2000 dollar. Lu bisa apa?," ucap Ading.
Baca Juga: Viral! Persib Bandung Dituntut Degradasi ke Liga 3 oleh Suporter PSIS, Ini Penyebabnya
Ading menambahkan, keahlian yang dimiliki sangat penting untuk bisa mendapat gaji yang besar, khususnya di Brunei Darussalam.
"Kecuali memang dari Indonesia sudah memiliki keahlian. Misalkan montir, servis mobil. Udah pinter," katanya.
Ia kemudian memberi contoh, seorang montir yang datang dari Indonesia ke Brunei.
Baca Juga: Disaksikan Kapolda, 23 Mantan Napiter Poso Ucapkan Ikrar Setia kepada NKRI
"Misalkan (ada) montir pinter, datang ke sini. Itu baru bisa dapet gaji gede," ucapnya.
"Contoh lain, kerja bangunan. Kalo jadi kuli (di Brunei), ya tetep di Indonesia pun gajinya kecil," sambung Ading.
Namun ia tak bisa menampik bahwa kenyataannya, gaji di Brunei memang lebih besar daripada di Indonesia.
"Memang, gaji di sini dengan di Indonesia lebih besar di Brunei," katanya.
Meski begitu, dirinya juga tetap mengutamakan keahlian. Karena itu lah yang menjadi patokan gaji dari setiap orang di Brunei Darussalam.
"Tapi untuk ukuran gaji di sini, kalo jadi kuli dibanding jadi mandor, ya lebih gede mandornya. Di Indonesia pun sama. Karena udah punya keahlian," pungkas Ading.***
