Kerjasama Indonesia dengan China dalam Proyek Jalur Sutra Ditantang oleh Program B3W Milik Negara-negara G7

- 17 Juni 2021, 20:31 WIB
 Pemimpin negara-negara G7 mengadakan pertemuan di Carbis Bay, Cornwall, Inggris, 12 Juni 2021 membahas program B3W.
Pemimpin negara-negara G7 mengadakan pertemuan di Carbis Bay, Cornwall, Inggris, 12 Juni 2021 membahas program B3W. /Leon Neal/Pool via REUTERS/

JURNAL SOREANG – Negara-negara G7, dalam KTT 11-13 Juni 2021 lalu telah mensahkan program Build Back Better World (B3W).

Program B3W tersebut dibuat oleh Biden cs, untuk menjadi 'tandingan' dari program Jalur Sutra milik China, dengan nilai kerja sama mencapai USD 4 triliun.

Adapun negara-negara G7 yang menandatangani kerja sama program B3W ini terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Apa Itu Negara-negara G7 dan Mengapa Mereka Menantang China dengan Program B3W? Simak Penjelasan Lengkapnya

Proyek Belt & Road Initiatives 'Jalur Sutra' China

Sebagai informasi, proyek BRI atau Jalur Sutra dari China sudah berjalan selama 8 tahun dan menjangkau negara-negara Asia, Afrika dan Eropa.

Hampir 100 negara telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan China terkait proyek ini, termasuk Indonesia.

Strategi BRIC China adalah memberikan pembiayaan melalui hutang kepada negara berkembang/Negara miskin.

Baca Juga: Indonesian Eksportir Rumput Laut Terbesar Dunia, tapi Nilai Uangnya Kalah dengan China dan Korea

Adapun pembiayaan tersebut meliputi kereta api, Pelabuhan, Jalan Raya dan Infrastruktur.

Posisi Indonesia dalam Rantai Proyek Jalur Sutra China

Pada 27 April 2019 lalu, Indonesia telah menandatangani kesepakatan (MoU) dan masuk ke dalam program Jalur Sutra milik China.

Diketahui sebanyak 23 MoU ditandatangani oleh Indonesia dan China, dengan beberapa progam kerja sama tersebut diantaranya adalah:

- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (USD 6,07 Miliar);

- PLTU Sungai Kalimantan Utara;

- PMA (Penanaman Modal Asing) Q1.

Baca Juga: Selebritas China Dihukum Penjara Gara-gara Mengunggah Komentar Negatif Terhadap Tentara yang Terbunuh

Dalam penanaman modal asing ini, diketahui China menjadi negara terbesar ke-2 setelah Singapura yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Pada Q1 2021, China berkontribusi dengan nilai USD 1 Miliar atau sebanyak 13,6 persen terhadap penanam modal asing (PMA).

Kembali lagi ke program yang baru dibuat oleh negara-negara G7 bernama B3W, pada intinya tidak semudah itu negara G7 bisa mengalahkan Jalur Sutra milik China.

Jika dibandingkan antara program G7 dan Jalur Sutra dari China, memang secara kekayaan global G7 mewakili sebanyak 60-64 persen (263 T dolar-317 T).

Baca Juga: Heboh Puing Roket China Long March 5B Menghantam Bumi, Jatuh di Dekat Maladewa

Namun, angka program dari B3W milik negara-negara G7 hanya bernilai 4 Triliun dolar US (40 triliun USD pada 2035).

Sementara dalam program BRIC China, mereka menggelontorkan USD 150 Miliar Per tahun/2.100 Triliun dana yang dikeluarkan setiap tahunnya.

Singkatnya, negara-negara G7 tidak semudah itu mengalahkan China dalam program B3W mereka.

Sebab, ekonomi China terus mengalami peningkatan yang signifikan, dengan Program jalur sutra yang telah berjalan hampir 8 tahun lamanya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Ensiklopedia Bebas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x