Penduduk menemukan bahwa pulau Port Royal tidak terbuat dari batuan dasar. Tanah yang relatif longgar berubah menjadi hampir cair selama gempa.
Akibatnya, hampir setiap bangunan di kota itu tidak dapat dihuni, termasuk dua benteng.
Mayat dari kuburan mengapung di pelabuhan bersama para korban bencana tersebut.
Baca Juga: Bertabur Bintang, Timnas Prancis Yang di Unggulkan Juara di Euro 2021
Akibat gempa susulan yang terjadi di wilayah tersebut, para penyintas enggan membangun kembali Port Royal.
Pada tanggal yang sama, Spanish Town juga hancur akibat tanah longsor. Bahkan sisi utara pulau mengalami tragedi besar sekitar 3.000 orang kehilangan nyawa.***
Artikel ini sebelumnya tayang di galamedianews.com berjudul "Gempa Bumi dan Tsunami Maha Dahsyat Tenggelamkan Kota Port Royal Jamaika, Ribuan Nyawa Tak Terselamatkan pada 7 Juni 1992".