JURNAL SOREANG – Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat (AS) yaitu Joe Biden, berkata pembantaian di tahun 1915 dan deportasi paksa orang-orang Armenia oleh Kekaisaran Ottoman merupakan tindakan genosida.
Ucapan Joe Biden ini disambut meriah masyarakat Armenia, namun dikecam keras Turki dan beberapa negara sahabatnya, termasuk Azerbaijan.
Geram dengan pernyataan dari Joe Biden, pemerintah Turki merespon dengan memanggil Duta Besar AS, David Satterfield. Pemerintah Turki membantah pernyataan dari Joe Biden tersebut, dan mengatakan ini adalah fitnah terhadap negaranya.
“Akan ada berbagai macam reaksi di beberapa hari dan beberapa bulan ke depan setelah pernyataan Joe Biden tersebut,” ucap juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin pada Minggu, 25 April 2021, dilansir Jurnal Soreang dari Reuters.
Sebelum Ibrahim Kalin, sejumlah pejabat Turki sudah terlebih dahulu melayangkan kecaman kepada Biden. Sementara Presiden Erdogan dijadwalkan merespons pernyataan Biden, usai menggelar rapat kabinet pada Senin ini, 26 April 2021.
"Di waktu dan tempat yang kami anggap tepat, kami akan terus merespons pernyataan yang sangat disayangkan ini," ucap Kalin.
Joe Biden menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang melabeli pembantaian Armenia di tahun 1915 sebagai sebuah genosida.
Baca Juga: Kantornya Diserang, Persib Menyesalkan Tindakan Bobotoh Usai Kalah di Final Piala Menpora 2021
Pernyataan dari Joe Biden ini termasuk sangat berani, mengingat selama ini belum pernah ada presiden AS yang menyatakan hal tersebut, atas pertimbangan hubungan bilateral dengan Turki.