China Semakin Meresahkan, Usai Langgar Perbatasan Laut Natuna, Kini Mencoba Masuk Laut Filipina Barat

- 15 April 2021, 19:37 WIB
Kapal perang China tengah berlatih tembak di Laut China Selatan untuk melakukan invasi terhadap Taiwan. *
Kapal perang China tengah berlatih tembak di Laut China Selatan untuk melakukan invasi terhadap Taiwan. * /South China Morning Post/

JURNAL SOREANG - Ratusan kapal perang China yang mangkal secara ilegal di Laut Natuna Utara semakin membuat resah negara-negara di Asia Tenggara.

Tak sampai disitu, setelah Laut Natuna Utara, kini ratusan kapal China mulai memasuki perbatasan Laut Filipina Barat.

Berdasarkan pengamatan pada 11 April 2021, sebanyak 240 kapal China mulai memasuki wilayah perbatasan Laut Filipina Barat.

Baca Juga: Mantap! Airlangga Hartanto Masuk Kategori Lima Besar Menteri Dengan Pemberitaan Positif Hingga Wacana Nyapres

Baca Juga: Setelah Vakum, Sulis Comeback di Bulan Ramadhan Tahun Ini, Apa Kabar Nissa Sabyan?

Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr meminta Departemen Luar Negeri (DFA) menindak tegas China.

Teodoro memerintahkan DFA untuk segara melayangkan protes diplomatik terkait keberadaan 240 kapal China yang masuk ke Laut Filipina Barat secara ilegal.

"(DFA) kirimkan protes diplomatik sekarang," kata Locsin dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, pada 15 April 2021.

Dalam keterangan resminya pada Selasa malam, Satuan Tugas Nasional Laut Filipina Barat (NTF-WPS) mengecam ulah kapal-kapal Chinese Coast Guard dan kapal milisi maritim.

Menanggapi hal tersebut, China mengklaim bahwa kapal-kapal tersebut hanya kapal penangkap ikan biasa.

Baca Juga: Matikan Speaker Masjid Al-Aqsa Ketika Muslim Palestina Salat Tarawih, Polisi Israel Dikecam

Baca Juga: Ngeri! Kelompok Kriminal Bersenjata Tembak Mati Seorang Tukang Ojek di Kabupaten Puncak

Akan tetapi militer Filipina melaporkan, kapal milisi maritim China tersebut masing-masing memiliki panjang 60 meter. Dengan kapal sebsar itu diperkirakan mampu menangkap sekitar 240.000 kilogram ikan secara ilegal setiap harinya dari perairan Filipina.

"Tindakan seperti itu termasuk dalam penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUUF)," ujar keterangan resmi NTF.

Senin lalu, Departemen Luar Negeri Filipina juga telah melayangkan protes pada Duta Besar China untuk Filipina, Huang Xilian, terkait keberadaan kapal China di perairan Whitsun Reef, Laut Natuna Utara.

Sebelumnya, pada bulan Maret 2021, Pemerintah Filipina juga telah mengajukan protes diplomatik terkait 220 kapal milisi China yang masuk ke zona ekonomi eksklusif Filipina di Laut Natuna Utara.

Wakil Menteri Luar Negeri Filipina, Elizabeth P. Buensuceso, menyampaikan bahwa perairan Whitsun Reef berada di zona ekonomi eksklusif Filipina,

Sekaligus menegaskan kembali hasil keputusan pengadilan arbitrasi internasional di tahun 2016, yang membantah klaim China seluas 90 persen dari Laut Natuna Utara.

Disclaimer: artikel ini sudah pernah ditayangkan di pikiran-rakyat.com dengan judul "Kerap Langgar Perbatasan Laut Natuna Utara, China Kini Masuk Secara Ilegal di Laut Filipina Barat".***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah