Oknum WNI Berulah Tiup Lilin dalam Masjid, Jamaah Haji dan Umrah Indonesia Kena Imbasnya

- 25 Maret 2021, 14:21 WIB
Oknum WNI yang meniup lilin di dalam masjid membuat seluruh jamaah Indonesia terkena imbasnya / Youtube Alman Mulyana
Oknum WNI yang meniup lilin di dalam masjid membuat seluruh jamaah Indonesia terkena imbasnya / Youtube Alman Mulyana /

JURNAL SOREANG – Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Inilah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan kelakuan oknum WNI yang meniup lilin di masjid, hingga menyebabkan seluruh jamaah Indonesia terkena imbasnya.

Diketahui, masjid yang dimaksud adalah masjid terapung di tepi laut merah bernama Masjid Ar-Rahmah. Masjid ini terletak di sepanjang Jalan Cornish, Jeddah, Arab Saudi.

Saat ini, jamaah haji maupun umroh Indonesia dilarang untuk masuk ke dalam masjid tersebut dalam jumlah banyak. Hal tersebut dikarenakan ada satu oknum WNI yang berulah dengan merayakan ulang tahun di dalam masjid Ar-Rahmah.

Sebagaimana dikutip JurnalSoreang.pikiran-rakyat.com dari kanal Youtube Alman Mulyana, dirinya menjelaskan secara rinci alasan pemerintah Arab Saudi menutup akses bagi jamaah Indonesia untuk masuk dan beribadah di masjid tersebut.

“Masjid Ar-Rahmah ini sekarang sudah ditutup (untuk jamaah Indonesia). Karena dulu, ada salah satu oknum yang merayakan ulang tahun di bagian pojok dari masjid,” ucap Alman.

Baca Juga: Persiapan Haji 2021 di Indonesia, KJRI Jeddah Undang Calon Penyedia Akomodasi di Madinah

Baca Juga: Ibadah Haji 2021, Kemenkes Saudi: Vaksinasi Covid-19 Jadi Syarat Wajib Calon Jemaah Haji

Alman melanjutkan, saat ini orang Indonesia masih bisa masuk dan beribadah di masjid Ar-Rahmah jika jumlahnya sedikit (5-10 orang saja). “Saya himbau buat calon jamaah haji dan umrah, kebiasaan dari tanah air jangan terbawa ke sini,” tuturnya.

Alman kemudian menjelaskan betapa megah dan luar biasanya masjid Ar-Rahmah tersebut. Menurut Alman, masjid ini biasa dikenal atau lebih populer di kalangan jamaah Indonesia dengan nama masjid apung (terapung).

“Dulu, Nabi Musa pernah menenggelamkan Firaun di Laut Merah ini. Mungkin, dinamai Laut Merah karena berasal dari darahnya para bala tentara atau gerombolan Firaun,” ujar Alman.

Baca Juga: Arab Saudi Lockdown, Ratusan Jemaah Umrah Tertahan di Arab Saudi, Belum Ada Kepastian Penerbangan ke Indonesia

Baca Juga: Umrah Dilanda Ketidakpastian, Hari Ini Rabu 3 Februari 2021 Arab Saudi Tutup Lagi Visa Umrah

Memang, kebiasaan-kebiasaan dari orang Indonesia sulit sekali untuk dihilangkan. Alman lalu menegaskan untuk tidak membawa kebiasaan di tanah Indonesia ke negara orang.

Selain Masjid Al-Rahmah, menurut Alman ada juga beberapa tempat yang menjadi “korban” dari kebiasaan jamaah Indonesia. Tempat tersebut diantaranya adalah Jabal Rahmah dan Masjid Al Kou (Taif).

“Ketika kita berada di depan Ka’bah juga tidak boleh (bertindak) berlebihan. Bahkan, ada beberapa oknum Jamaah Indonesia yang mencolek dan mengambil batu (hajar aswad),” ucapnya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Usia Calon Jemaah Umrah Sampai 60 Tahun Khusus Jemaah Indonesia

Baca Juga: Hati-hati, Penipuan Umrah Terjadi Lagi

Alman menuturkan bahwa dahulu, sebelum ada larangan bagi jamaah Indonesia untuk masuk ke masjid terapung, banyak orang-orang Indonesia yang berjualan di sekitar masjid tersebut. Ada yang berjualan makanan seperti sate hingga bakso.

“Saya sebenarnya merasa kecewa akibat perbuatan oknum-oknum ini. Apalagi, ini adalah masjid yang seharusnya hanya dipakai untuk urusan-urusan ibadah saja,” tutup Alman.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah