JURNAL SOREANG - Beberapa waktu lalu, Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi ditahan kelompok junta militer.
Penahanan ini pun disambut suka cita etnis Muslim Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh yang dibantai brutal tiga tahun yang lalu.
Informasi terkait penahanan Aung San Suu Kyi cepat menyebar di seluruh kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh. Dimana kamp ini menampung sebanyak 1 juta pengungsi.
Baca Juga: Duh, Penampilan Andin dan Aldebaran di Acara TikTok Awards 2020 Bikin Baper Penggemarnya
Aung San Suu Kyi sendiri oleh para pengungsi dianggap aktor dibalik pembantaian brutal terhadap etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar pada 2017 lalu yang disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan kejahatan Genosida.
Akibatnya 740.000 etnis Rohingya mengungsi ke negara tetangga untuk menyelamatkan hidup mereka.
"Dia adalah alasan di balik semua penderitaan kami. Mengapa kita tidak merayakannya?," kata Farid Ullah yang merupakan pemimpin kamp pengungsian Kutupalong, pemukiman pengungsi terbesar di dunia, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dalam artikelnya "Muslim Rohingya Rayakan Penahanan Aung San Suu Kyi dengan Suka Cita", dari Free Malaysia Today.
Baca Juga: Ini Langkah Menparekraf Sandiaga Uno untuk Bangkitkan Pariwisata, Saung Angklung Udjo Juga Dibantu
Sementara itu, Mohammad Yusuf yang merupakan seorang pemimpin kamp pengungsian Balukhali, mengatakan dirinya pantas mendapatkan.