Saat Dolar Jatuh, Emas Melonjak Diatas 1800 Dolar

Sam
- 2 Desember 2020, 09:12 WIB
emas antam /Galih Nur Wicaksono/pikiran rakyat
emas antam /Galih Nur Wicaksono/pikiran rakyat /

Karena mereka melihat indikator teknis lainnya, "death cross" dalam grafik, menandakan potensi aksi jual besar, para analis pasar percaya kenaikan tersebut akan berumur pendek.

Membuat emas lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lain, dolar jatuh karena ekspektasi lebih banyak stimulus AS.

Baca Juga: Akibat Pademi Rumah Makan Jadi Sepi. Pengusaha Minta Ini kepada Pemerintah

Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyoroti tantangan produksi dan distribusi massal sebelum dampak ekonomi dari vaksin menjadi jelas.

Hal itu ia sampaikan dalam pidato yang dirilis pada Senin 30 November 2020.

"The Fed akan tetap cukup akomodatif." kata Edward.

Baca Juga: Tokoh Ini Berusaha Bangkitkan Kembali PPP

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah meningkat lebih dari 19 persen tahun ini, dibantu oleh stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membantu ekonomi yang dilanda virus corona.

"Bagian terbawah adalah emas sekarang dan kami memperkirakan harga di kisaran 2.000 dolar tahun depan," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

"Emas sebenarnya sekarang dalam rezim baru dengan vaksin kemungkinan katalisator untuk ekspektasi inflasi yang lebih tinggi karena ekonomi pulih, mendukung emas dalam jangka panjang, terutama di tengah suku bunga riil yang lebih rendah," tambah Ghali.

Halaman:

Editor: Sam

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah