Putin: Pertemuan Korea Utara Dengan Rusia Tidak Melanggar Perjanjian

23 September 2023, 17:02 WIB
Putin: Pertemuan Korea Utara Dengan Rusia Tidak Melanggar Perjanjian /

JURNAL SOREANG - Pemimpin Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang berlangsung di Timur Jauh Rusia beberapa waktu lalu tidak melanggar apa pun, dan tidak akan melanggar perjanjian apapun tentang korea terkait Resolusi PBB terhadap Korea Utara. 

Putin mengatakan hal itu di tengah "kecurigaan" Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) yang menuding pihaknya bahwa kesepakatan militer seperti apa pun yang dilakukan oleh keduanya akan melanggar ketentuan sanksi PBB atas Korea Utara.

Rusia, dalam hal ini Putin, telah berulang kali menyatakan bahwa pertemuan kedua pemimpin ini hanya ingin memperdalam hubungan baik mereka. 

Baca Juga: Jangan Ragu, Klik Link Siaran Langsung Resmi Persib Bandung vs Bhayangkara FC, Yuk Buat Nobar Gratis!

Putin mengakui, negaranya adalah salah satu negara yang ikut mendukung resolusi PBB terhadap Korea Utara yang menurutnya tidak untuk diragukan.

"Korea adalah tetangga kami, dan kami harus membangun hubungan baik dengan tetangga kami bagaimanapun caranya," Demikian pernyataan Putin dalam konferensi Pers di Sochi, pada Jumat 22 September 2023.

"Ya, ada beberapa hal spesifik yang terkait dengan semenanjung Korea. Kami mendiskusikan hal ini secara terbuka; kami tidak pernah melanggar apapun. Namun tentu saja kami akan mencari peluang untuk mengembangkan hubungan Rusia dan Korea Utara," tambahnya.

Putin juga menyampaikan jika pertemuannya dengan Kim tidak bertujuan untuk mengancam pihak mana pun dan juga tidak bermaksud untuk memprovokasi keamanan Internasional.

Baca Juga: Berbagai Macam Judi yang Dilarang Undang-undang, Cek Menurut Pasalnya

Pada kesempatan yang sama, putin juga menegaskan bahwa Rusia tidak pernah meminta Korea Utara untuk mengirimkan sukarelawan untuk mengambil bagian dalam perang yang sedang berkecamuk antara Rusia dan Ukraina. "Tudingan mereka itu tidak masuk akal," lanjut Putin.

Namun Putin juga mengatakan, ada 300 ribu orang sukarelawan dari Korea Utara telah menandatangani kontrak untuk bergabung dalam militer Rusia, dan siap untuk mengorbankan diri dan hidup mereka demi Rusia.

"Ya, kami memberi mereka uang yang jumlahnya jauh lebih besar daripada gaji bulanan rata-rata negara kami," Ujar Putin.

"Namun, apakah uang dapat menebus kematian atau cedera parah? tentu saja tidak. Orang-orang kami yang menandatangani kontrak ini terpanggil oleh rasa patriotik yang paling mulia," kata Putin.

Baca Juga: Inilah Link Persebaya Vs Arema FC BRI Liga 1 2023/2024 Sabtu, 23 September 2023 Tinggal Klik

Sementara itu, setelah pertemuan tingkat tinggi Korea Utara dengan Rusia belum lama ini, Kim Jong Un menyerukan untuk meningkatkan "kontak erat" dengan Moskow.

Sebuah pertemuan politbiro Partai Buruh Korea Utara yang berkuasa telah membahas kunjungan niat baik resmi Kim ke Rusia, demikian seperti yang dirilis oleh KCA News yang berbasis di Pyongyang, pada Jumat, 22 September, waktu setempat.

"Kunjungan terbaru menempatkan hubungan Korea Utara dan Rusia pada tingkat strategis baru sebagai tanggapan atas tuntutan era baru dan membawa perubahan radikal dalam situasi geopolitik dunia, pertemuan itu bertajuk "Mencapai Hasil yang diInginkan" 

Sebelumnya, Kunjungan Kim Jong Un yang berlangsung pada 12 September hingga 17 September 2023 itu, bertujuan untuk mengenalkan rencana jangka panjang dalam mengembangkan hubungan antara Korea Utara dan Rusia," demikian seperti yang dilaporan dalam pertemuan yang diadakan pada Rabu 20 September.

Baca Juga: 2 Rekomendasi Situs Kerja Freelance, Berbagai Loker Tersedia, Cocok Buat Ibu Rumah Tangga

"Perlunya memperkuat "kontak erat" dan kerja sama diantara bidang-bidang terkait kedua negara untuk memperluas dan mengembangkan kerjasama di setiap bidang secara menyeluruh," kata Kim dalam penjelasannya.

Pertemuan kedua pemimpin tersebut yang membicarakan rencana kerjasama militer telah mengundang "ketakutan" negara-negara lain, seperti halnya negara-negara Barat yang mengkhawatirkan adanya kemungkinan Korea utara membantu Rusia memperpanjang agresi militernya ke Ukraina, dan sebaliknya Rusia membantu Korea Utara dengan program pengadaan senjata ilegal sebagai bentuk "balas budi" kepada Korea Utara***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler