Luar Biasa! Malam Kebudayaan Batak di Berlin: Penampilan Energetik Horja Bius dan Nita Aartsen

13 September 2023, 08:59 WIB
Luar Biasa! Malam Kebudayaan Batak di Berlin: Penampilan Energetik Horja Bius dan Nita Aartsen /

JURNAL SOREANG - Rumah Budaya Indonesia (RBI) di Berlin sekali lagi menghidupkan semangat kebudayaan Indonesia dengan malam kebudayaan yang mengesankan pada Selasa 5 September 2023.

Acara ini kali ini menampilkan seni dan musik asli tanah Batak yang mendalam. Berbagai penampilan mengesankan, termasuk oleh kelompok musik Horja Bius dan musisi terkenal Nita Aartsen, telah menyihir penonton dengan keindahan budaya Batak.

Antusiasme masyarakat Batak di Berlin sangat tinggi, dengan sekitar 70 pengunjung yang mendaftar, termasuk banyak warga negara Jerman yang tertarik dengan kekayaan budaya Indonesia. 

Baca Juga: Ketagihan Judi Slot Online, Seorang Guru Nekat Lelang Aset Sekolah Hingga Ratusan Juta

Bahkan, warga negara Indonesia keturunan Batak membawa kain ulos sebagai tanda kebanggaan budaya, mengenakannya di sekitar leher dan bahu.

Ardi Marwan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaran malam kebudayaan yang menampilkan kekayaan budaya Batak. Acara ini menandai perbedaan yang menarik dari tahun sebelumnya.

Salah satu sorotan malam tersebut adalah penampilan Horja Bius. Penampilan mereka memberikan warna tersendiri dengan penuh energi dan semangat yang merefleksikan kekayaan budaya Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh Ardi.

Baca Juga: Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin Bahas Perubahan Anggaran Tahun 2023

Acara malam kebudayaan dimulai dengan penampilan Nita Aartsen dan putranya Michael Ananda, membawakan lagu-lagu indah seperti Di Bawah Sinar Bulan Purnama, Bengawan Solo, dan Rayuan Pulau Kelapa.

Nita menyanyikan ketiga lagu ini dengan penuh ciamik, mendapat persetujuan meriah dari semua penonton.

Tetapi saat Nita menyanyikan Rayuan Pulau Kelapa, suasana menjadi hening, dan penonton terpukau oleh keindahan alunan musik ini. 

Bahkan, Nita sempat meneteskan air mata saat membawakan lagu karya Ismail Marzuki tersebut, mengungkapkan kerinduannya kepada tanah air. 

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan ke-5 : Everton vs Arsenal, Manchester United vs Brighton, Borunemouth vs Chelsea

"Saya berusaha untuk tidak menangis. Tapi apa daya? Kerinduan saya terhadap tanah air tidak terbendung," kata Nita.

Kemudian, giliran Horja Bius, kelompok musik yang terdiri dari delapan personil dengan latar belakang Batak, untuk menghibur penonton. Mereka memulai dengan membawakan lagu-lagu khas Jakarta, seperti Sirih Kuning, Kicir-Kicir, dan Keroncong Kemayoran dengan sentuhan medley yang kreatif.

Salah satu vokalis Horja Bius, Davidson Halomoan, menjelaskan, "Walaupun kami keturunan Batak, kami tidak lupa dengan Jakarta, kota dimana kami dibesarkan."

Setelah itu, Horja Bius membawakan sejumlah lagu khas Batak yang dipersiapkan dengan serius.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Jumlah Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 Selengkapnya klik disini

Lagu-lagu seperti Lissoi, Tonggo Bakara, Tonggo Si Raja Batak Part 2, Haminjon, Nantoari Au Mulak, Rura Hinaol Ni TukTuk, Among, dan lainnya memukau penonton dengan energi yang luar biasa.

Mogan, panggilan akrab Davidson Halomoan, menjelaskan bahwa proses penggodokan lagu-lagu Horja Bius tidak main-main. 

Mereka telah melakukan riset sejak tahun 2013 dan mengambil inspirasi dari kitab-kitab kuno dengan latar belakang agama asli Batak.

Selama penampilan mereka, Horja Bius membawakan lagu-lagu khas Batak dengan penuh semangat. Anna menabuh Taganing dengan berapi-api, dan Dheo memainkan suling sambil berlenggak-lenggok, menambah kehebohan di atas panggung.

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan ke-5 : Everton vs Arsenal, Manchester United vs Brighton, Borunemouth vs Chelsea

Elfitri Opitz, salah satu warga negara Indonesia keturunan Batak, puas dengan penampilan Horja Bius. 

"Sudah lama saya tidak datang ke acara kesenian dan musik Batak. Mereka mengobati kerinduan saya," ucap Elfitri dengan senyum puas.

Dalam antusiasme tersebut, Atase Polri KBRI di Berlin, Shinto Silitonga, turut hadir. Sebagai putra Batak, Shinto merasa bangga melihat musik khas Batak dihadirkan di Berlin, sebuah pengalaman yang mendalam di negara yang terletak ribuan kilometer dari tanah airnya.

Malam kebudayaan Batak ini telah berhasil menghadirkan semangat dan kekayaan budaya Indonesia di jantung Eropa. 

 

Acara ini juga menjadi pengingat akan pentingnya melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia di luar negeri, sehingga selalu dikenang oleh para penonton yang hadir.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler