Setelah Bertemu Rekannya dari Polandia, Volodymir Zelensky Mengharapkan Hasil Terbaik dari KTT NATO

10 Juli 2023, 11:52 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky Berharap hasil terbaik pada KTT NATO /Reuters

JURNAL SOREANG - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyuarakan garapannya untuk melihat 'hasil terbaik' dari KTT Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO).

KTT NATO tersebut, diketahui akan mulai besok, yang Kyiv harapkan negaranya dapat bergabung dengan aliansi tersebut.

Harapan itu disuarakan setelah dia bertemu rekannya dari Polandia, Andrzej Duda, dengan Zelensky mengatakan keduanya membahas pertemuan puncak di Vilnius dan setuju untuk bekerja sama untuk mendapatkan hasil terbaik bagi Ukraina.

Baca Juga: Warmindo Bisnis yang Banyak Dilakoni Milenial, Berapa Modal Awalnya?

Polandia adalah salah satu pendukung terbesar Ukraina di NATO dan mengatakan pemerintahnya menginginkan 'jaminan keamanan' bagi negara dari anggota NATO lainnya.

Zelensky mengatakan, dia tidak mengharapkan Ukraina untuk benar-benar bergabung dengan NATO sampai setelah perang, tetapi dia berharap KTT itu akan memberikan 'sinyal yang jelas' tentang niatnya untuk membawa negaranya ke dalam aliansi tersebut.

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang tiba kemarin di Inggris untuk menghadiri KTT NATO, mengatakan dia berharap para pemimpin aliansi militer akan 'menunjukkan jalan yang rasional menuju Ukraina agar negara tersebut memenuhi syarat untuk bergabung dengan NATO'.

"Saya kira tidak ada kebulatan suara di NATO apakah akan membawa Ukraina ke dalam keanggotaan NATO saat ini ketika negara itu berada di tengah perang," katanya.

Baca Juga: Dilaporkan Hilang, Jurnalis Surat Kabar Terkemuka Meksiko Ditemukan Terbunuh

Dia menjelaskan bahwa jika Ukraina didatangkan sekarang, itu berarti 'perang dengan Rusia' karena komitmen NATO untuk pertahanan kolektif.

Kemarin, Zelensky kembali dari Turki setelah hari ke-500 invasi skala penuh Rusia setelah tur regional untuk menggalang dukungan menjelang pertemuan puncak dengan sekutu Barat, yang menjanjikan miliaran bantuan militer.

Kunjungannya disertai oleh lima komandan tertinggi dari resimen Azov yang seharusnya tetap di Turki hingga akhir konflik berdasarkan perjanjian pertukaran tahanan dengan Moskow.

Kembalinya mereka ke Ukraina membuat marah Kremlin, dengan juru bicara Dmitry Peskov dikutip oleh kantor berita Rusia pada hari Sabtu mengatakan itu adalah "pelanggaran langsung" dari perjanjian dengan Turki.

Baca Juga: Liburan ke Bandung? Biar Lancar, Yuk Pantau Lalu Lintas Kota melalui Live Streaming CCTV ATCS Bandung!

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, yang memiliki kesempatan untuk berbicara dengan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov kemarin, menginformasikan bahwa mereka membahas masalah komandan Azov, kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.***

Editor: Rustandi

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler