Network
JURNAL SOREANG - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada 8 Juli 2023, menerima dukungan penting dari Turki untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Zelensky sebelumnya mendorong keanggotaan NATO, dengan alasan bahwa Ukraina bisa menjadi garis pertahanan terakhir Eropa melawan agresi Rusia.
Gedung Putih mengatakan keanggotaan Ukraina akan diterima 'dalam waktu dekat', tetapi tidak pada pertemuan puncak minggu depan di ibukota Lithuania, Vilnius.
Baca Juga: Gimana Cara Daftar PPDB 2023 Sulsel Tahap 3 Jalur Prestasi Akademik? Simak Dulu Caranya di Sini
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan, mengatakan Kyiv 'masih memiliki beberapa langkah lebih lanjut yang harus diambil' sebelum menjadi anggota.
Pembicaraan Zelensky dengan Turki, seorang anggota NATO yang memiliki hubungan buruk dengan Barat, diikuti oleh Kremlin, yang berusaha menghentikan boikot internasional dengan menjalin hubungan dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.
Erdogan menampilkan dirinya sebagai mediator netral, meningkatkan perdagangan selama perang dengan Rusia sementara pada saat yang sama memasok Ukraina dengan drone dan senjata lain untuk melawan Kremlin daripada merebut Kyiv.
Dengan demikian, tindakannya mengungkapkan dukungan untuk aplikasi Ukraina untuk bergabung dengan NATO pada konferensi pers di Istanbul, berisiko memprovokasi kemarahan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Laga Persahabtan : South Shields Diramal akan Kalah 0-3 dari Sunderland, Jack Clarke Cetak Gol ?
“Tidak ada keraguan lagi bahwa Ukraina memiliki hak untuk bergabung dengan NATO,” kata Erdogan pada konferensi pers di Istanbul dengan Zelensky, yang juga mengungkapkan kegembiraannya atas dukungan Turki.
