JURNAL SOREANG - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berhasil memenangkan pemilihan kembali pada hari Minggu. Pengumuman ini dibuat oleh kepala Dewan Pemilihan Tertinggi Turki (YSK) pada hari yang sama. Kemenangan ini menandai putaran kedua bersejarah bagi Erdogan, yang akan memperpanjang masa jabatannya hingga tahun 2028, selama 20 tahun.
Ketua YSK Ahmet Yener mengatakan bahwa Erdogan terpilih sebagai presiden baru dengan 52,14% suara.
"Kalaupun semua hasil yang belum masuk ke sistem belum masuk ke calon presiden, hasilnya tidak akan berubah," ujar ketua YSK Ahmet Yener yang dikutip dari cbsnews.com senin, 29 Mei 2023.
Baca Juga: Catat Dulu Daftar Wilayahnya, Berikut Zonasi PPDB 2023 SMA Negeri di Kabupaten Purbalingga
Dengan memasuki masa jabatan ketiganya, Erdogan akan memiliki kekuatan yang lebih besar baik di dalam maupun di luar negeri, dan hasil pemilihan tersebut akan memiliki dampak yang meluas melebihi ibu kota Ankara. Turki terletak di persimpangan antara Eropa dan Asia, dan memainkan peran yang penting dalam NATO.
Erdogan memberikan komentarnya yang pertama setelah proses pemungutan suara berakhir, saat dia berbicara kepada para pendukungnya di bus kampanye yang berada di luar kediamannya di Istanbul.
"Saya berterima kasih kepada setiap anggota bangsa kita karena mempercayakan saya dengan tanggung jawab untuk mengatur negara ini sekali lagi selama lima tahun mendatang," katanya.
Baca Juga: Colin Farrell Berikan Dukungan Pada Aksi Mogok Kerja Yang dilakukan WGA
Selama satu dekade pertama kepemimpinannya, Erdogan mendapat pujian sebagai pemimpin yang berhasil mengubah Turki menjadi cerita sukses di bidang ekonomi dan politik. Namun, dalam 10 tahun terakhir, dia semakin dihadapkan pada kritik yang meningkat, baik di dalam negeri maupun internasional. Kritik tersebut berkaitan dengan meniadakan kebebasan berpendapat dan penerapan aturan dan hukum yang menggambarkan ciri-ciri rezim otoriter.
Saingan Utama Erdogan dan Pandangannya
KiIicdaroglu, saingan utama Erdogan, adalah seorang politikus sosial demokrat yang menekankan nilai-nilai sekuler dan mengadvokasi pesan kebebasan dan demokrasi selama kampanye politiknya. Dia mewakili aliansi oposisi yang telah berjanji untuk membatalkan perubahan konstitusi yang diperkenalkan setelah referendum tahun 2017, yang secara signifikan meningkatkan kekuasaan presiden, serta mengembalikan sistem parlementer.
Ucapan Selamat dari Berbagai Negara
Perdana Menteri sayap kanan Hungaria, Viktor Orban, mengirimkan ucapan selamat kepada Erdogan melalui Twitter
"kemenangan pemilihan yang tidak diragukan lagi." Ujarnya dikutip dari twitter @PM_CiktorOrban Senin 29 Mei 2023.
Disisi lain, penguasa Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, mengirim doa untuk kesuksesan Presiden Turki melalui cuitannya lewat twitter.
Baca Juga: 7 Alasan Mengapa Sosok Ayah Sangat Dibutuhkan
Selain itu, ucapan selamat juga diterima dari negara-negara seperti Azerbaijan, Pakistan, Libya, Aljazair, Serbia, dan Uzbekistan.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang