4 Resiko Jadi TKW di Hongkong yang Wajib Dipertimbangkan Calon TKI, Nomor 2 Paling Berat!

22 Juli 2022, 16:58 WIB
Ilustrasi potret Hongkong, berikut resiko jadi TKW dan TKI di negara tersebut /Nextvoyage/Pixabay

JURNAL SOREANG - Menjadi Tenaga kerja Indoneisa (TKI) khususnya Tenaga Kerja Wanita (TKW) di negara manapun, termasuk Hongkong memiliki sejumlah resiko berat.

Karena alsana demikian, sebelum memutuskan menjadi TKI atau TKW di negara Hongkong wajib mempertimbangkan sejumlah konsekuensi yang berpotensi terjadi.

Salah satu TKW Hongkong cantik membeberkan resiko menjadi TKI di negara tersebut yang patut dipertimbangkan oleh setiap calon zPekerja Migrasi Indonesia (PMI).

Lalu hal apa saja yang perlu diketahui calon TKW yang memiliki tujuan negara Hongkong?

Dikutip JurnalSoreang.Pikirna-Rakyat.com dari kanal YouTube Jawes Channel berikut 4 hal yang perlu dipertimbangkan oleh calon PMI Hongkong:

1. Pergaulan Bebas

Negara Hongkong memiliki norma yang cenderung lebih longgar ketimbang negara Indoneisa.

Seperti budaya minum keras yang dianggap hal baisa di negara tersebut.

"Kalo kalian gak kuat iman, di sini bebas, kalian mau ke klub, mau minim minuma keras, yang paling murah dan mahal tersedia di mal," ungkapTKW Hongkong sebagaiman dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Jawes Channel yang tayang pada 2021.

Tak hanya itu, seks bebas juga dianggap lumrah di negara tersebut.

"Masalah seks, ada yang kumpul kebo," ungkapnya.

Berdasarkan beberapa kasus, menurut TKW Hongkong cantik itu menyebut sejumlah PMI harus pulang ke tanah air membawa penyakit akibat seks bebas.

"Dan biasanya yang pulang itu punya penyakit kanker serviks," jelasnya.

2. Tekanan Pekerjaan

Orang Hongkong memiliki kebiasaan berbicara cepat dan keras. Hal etrsebut menjadi  tantangan tersendiri bagi TKW yang bekerja di sana.

Menurut TKW cantik tersebut, umunya bos di sana sangat cerewet dalam menilai tugas pekerjanya.

"Rata-rata bos cerewet, kalo ngomong cepat dan keras," ungkapnya.

Lebih lanjut TKW cantik itu berpesan bagi setiap calon TKI guna siap mental dan kesabaran tinggi ketika memilih Hongkong sebagai negara tujuan.

Selain sikap bos yang cenderung cerewet dan doyan ngomel, di Hongkong tuntutan bagi pekerja migrasi juga terbilang berat.

PMI dituntut bekerja sepanjang hari dengan tuga-tugas yang melimpah.

"Kerjanya amat rekoso (berat) , 24 jam dari buka mata, sampai buka mata lagi," jelasnya.

3. Sulitnya Job TKI Laki-laki

Sulitnya job laki-laki tenga migrasi Hongkong disebabkan negara tersebut tidak memiliki kerjasama resmi dengan Indonesia dalam hal penyaluran buruh migran.

Hal ini menyebabkan langkanya  TKI laki-laki di sana.

Bagi suami istri yang memutskan bekerja di Hongkong harus menempuh sejumlah rute lebih rumit guna tembus ke nagar atersebut.

Di sisi lain konsisi ini membuat  TKW di sana cenderung jarang memiliki kenalan TKI laki-laki sebagaimana pekerja migrasi di negara lain seperti Taiwan, Arab Saudi,  Malaysia dan lainnya.

4. Jauh dari Keluarga

Tak hanya di Hongkong, resiko ini akan menghinggapi semua buruh migran di negara belahan bumi manapun.

Jauh dari keluarga dan orang tercinta menjadi resiko berat bagi setiap TKI dna TKW.

Editor: Nasichatul Ma'Ali

Sumber: YouTube Jawes Channel

Tags

Terkini

Terpopuler