JURNAL SOREANG - Tak bisa dipungkiri pesona negara maju seperti Korea Selatan membuat sebagian warga Indonesia memutuskan untuk bekerja di negara tersebut sebagai pekerja migran atau TKI.
Mempunyai perjanjian Goverment to Goverment, Korea Selatan menyediakan lapangan pekerjaan bagi pekerja migran Indonesia atau TKI di beberapa sektor seperti perikanan dan manufaktur.
Namun, mengingat bekerja di Korea Selatan, jauh dan memasuki negara asing, ada beberapa hal yang harus dipatuhi calon TKI atau pekerja migran.
Baca Juga: Tes IQ: Lihat Hewan dalam Gambar? Jika Iya Bertanda Kamu Manusai Jenius, Coba Sekarang Juga!
Hal utama tentuk saja paspor dan visa. Selain itu keterampilan bahasa Korea, meski dasar, juga harus dikuasai untuk memudahkan komunikasi.
Lantas, seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan seoran calon TKI yang akan bekerja di Korea Selatan?
Dilansir dari kanal YouTube oppa pmi pada 26 Juni 2022, dijelaskan berapa uang yang harus dirogoh calon pekerja migran yang hendak pergi ke Korea Selatan.
Sebagai disclaime, pemilik kanal oppa pmi, menjelaskan, besaran yang ia ungkapkan hanya garis besarnya saja.
Karena dalam beberapa hal seperti biaya pelatihan atau cek kesehatan tergantung lokasi dan tempat masing-masing, sehingga biaya yang dikeluarkan bisa saja lebih besar atau lebih kecil dari rincian yan disebutkannya.
Berikut adalah rincian pengeluaran dan total biaya yang harus dikeluarkan seorang calon pekerja migran yang akan berangkat ke Korea Selatan.
Baca Juga: Robert Lewandowski Semakin Melawan, Barcelona Naikan Tawaran 50 Juta Euro pada Bayern Munich
Pertama, calon TKI yang hendak berangkat ke Korea Selatan harus menjadi pemerikasaan kesehata secara umum untuk memastikan beberapa hal.
Secara umum calon pekerja migran harus mengantongi surat keterangan bebas buta warna, TBC, hepatitis, herpes, dan HIV dengan besaran sekitar 300 ribu hingga 400 ribu rupiah.
Kedua, biaya pendidikan Korea Selatan. Bagi calon TKI Korea Selatan, penguasaan bahasa Korea menjadi penting karena strukturnya yang berbeda dengan bahasa Indonesia.
Jika mengambil kursus bahasa Korea di LPK, menurut oppa pmi, biaya yang dikeluarkan berkisar antara 3 juta hingga 5 juta rupiah.
Biaya ini bisa lebih besar atau lebih kecil tergantung lokasi, fasilitas, dan tempat dimana LPK tersebut berada.
Lebih lanjut ia menjelaskan, calon TKI juga bisa belajar mandiri jika ingin menekan pengeluaran untuk yang satu ini.
Baca Juga: NAIK HAJI 2022: Catat! Berikut Jadwal Pemulangan Jemaah Indonesia Sebanyak 6 Kloter Menurut Kemenag
Calon pekerja migran bisa mendapat pengajaran atau pengetahuan tentang bahasa Korea Selatan dari buku, YouTube atau sumber lainnya.
Ketiga, biaya ujian EPS TOPIK dengan besaran kurang lebih 350 ribu. Calon pekerja migran dapat mencari informasi mengenai ujian ini di laman BP2MI.
Keempat, biaya pengiriman data atau CV yang meliputi beberapa poin seperti :
Baca Juga: NAIK HAJI 2022: Catat! Berikut Jadwal Pemulangan Jemaah Indonesia Sebanyak 6 Kloter Menurut Kemenag
- Pembuata paspor 350 sampai 400 ribu, tergantung daerah
- Biaya medical check up sekitar 900 ribu
- Biaya Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau SKCK sekitar 50 ribu
Kelima, biaya prelim dan terbang untuk para calon TKI yang akan berangkat ke Korea Selatan yang meliputi:
Biaya update visa 800 ribu 900 ribu rupiah
- Tiket pesawat, kurang lebih 10 juta rupiah
- Uang saku, 5 juta rupiah
- Tes psikologi, 300 ribu rupiah
- Medical check up (lagi), 800 ribu rupiah
Baca Juga: Siapkan Gaji Rp1,8 Triliun Per Tahunnya, Klub Asal Arab Saudi ini Siap Boyong Cristiano Ronaldo?
- Asuransi 500 ribu rupiah
- Prelim dan jaket terbang sekitar 1 juta sampai 1,3 juta rupiah
Jika ditotalkan, seorang calon TKI yang akan bekerja di Korea Selatan harus mengeluarkan biaya sebesar kurang lebih 20 juta rupiah, tergantung situasi dan pembaruan informasi dari BP2MI.***