JURNAL SOREANG - Satu rombongan jamaah haji dari Indonesia ditolak oleh imigrasi Jeddah dari tahun ke tahun.
Memang sudah biasa ada rombongan rombongan haji yang ditolak oleh imigrasi Jeddah.
Biasanya karena hal sepele, masalah biasa yang digunakan untuk datang ke Arab Saudi.
Baca Juga: Meski Alami Cedera ACL, Atlet Badminton Yeremia Rambitan Tetap Semangat Lakukan Program Latihan
Beberapa tahun lalu tahun 2019 ada satu rombongan ditolak oleh imigrasi Jeddah.
Mereka ditahan selama beberapa hari sampai tanggal 9 Zulhijah setelah wukuf di Arafah, jamaah baru dilepas oleh imigrasi Jeddah.
Lantaran karena mereka menggunakan visa Ziarah, visa ini memang tidak bisa diperbolehkan untuk berhaji.
Namun travel yang membawa rombongan ini mungkin ingin mendapat untung besar.
Karena visa Ziarah lebih murah daripada visa Haji, saat diintegrasi oleh imigrasi Jeddah salah seorang dari rombongan tadi tidak mengatakan ingin jalan-jalan tapi dia katakan ingin berhaji.
Salah satu nenek dari Sulawesi dengan polosnya dia katakan ingin berhaji dan memang dia ingin berhaji.
Mungkin travel ini tidak memberikan pengetahuan dan informasi kepada jamaahnya jika ditanya oleh imigrasi.
Karena pada dasarnya menggunakan visa Ziarah harganya lebih murah dan akhirnya satu rombongan ini pun ditahan di imigrasi Jeddah.
Alhasil mereka pulang tanpa harus berhaji tanggal 11 Juli lalu satu rombongan juga ditolak oleh imigrasi Jeddah.
Padahal mereka menggunakan bisa turis alias visa elektronik bukan visa tempel seperti visa-visa yang lain.
Ternyata rombongan ini terbukti melakukan kebohongan visa elektronik tersebut diperbolehkan, kecuali untuk warga negara Indonesia.
Jadi yang visa menggunakan elektronik visa untuk datang ke Saudi Arabia diperbolehkan hanya untuk negara Malaysia, Singapura karena mereka ke sana tidak mungkin jadi pekerja.
Nah khusus negara Indonesia e-visa tidak diizinkan, namun pihak travel mengakali ini dengan mengisi data diri dengan menggunakan opsi negara Malaysia.
Demi untung besar dia gunakan e-visa untuk masuk Arab Saudi padahal e-visa ini tidak bisa diakses oleh paspor Indonesia.
Travel mungkin berharap visa tidak di cek detail dna bisa langsung masuk mengelabui tanpa harus tertahan, namun faktanya berbeda.
Baca Juga: NAIK HAJI 2022: Simak! Jelang Armuzna, Obat dan Alat Kesehatan Siap Digeser ke Masyair
Buntutnya lama kelamaan bocor juga dan kemarin terbongkar tanggal 11 Juni.
Satu rombongan jemaah Indonesia ditolak oleh pemerintah Arab Saudi karena memang register atau metode mereka salah, niatnya untuk berhaji tanpa antri dengan cara yang murah tapi salah.***