Gara-Gara Skandal Judi Bola di Italia? Juventus dan AC Milan Sempat Kena Getahnya hingga Dijatuhi Sanksi

25 Juni 2022, 07:04 WIB
Ilustrasi. Juventus dan AC Milan sempat terseret skandal judi bola di Italia hingga dijatuhi sanksi dan terancam tak bisa main. /Pixabay/planet_fox.

 

JURNAL SOREANG – Judi bola dinilai sebagai tindakan kecurangan dan kejahatan dalam dunia sepak bola yang pernah menyeret di klub Italia yakni Juventus dan AC Milan.

Juventus dan AC Milan juga harus menelan kekecewaan akibat dampak dari judi bola yang terjadi di Iytalia pada beberapa tahun lalu.

Judi bola pun mengancam pertandingan yang hendak dihadapi oleh Juventus dan AC Milan pada waktu itu.

Baca Juga: Jejak Kebaikan Eril Diungkap Ridwan Kamil: Hikmah Pelajaran bagi Kita yang Masih Hidup

Dirangkum JurnalSoreang.PikiranRakyat.com dari betpromo.uk pada Sabtu, 25 Juni 2022 berikut 2 skandal judi bola di Italia yang menyeret Juventus dan AC Milan.

1. Skandal Totonero-Italia 1980

Skandal Totonero pada tahun 1980 dinamai berdasarkan istilah untuk skema judi bola ilegal di Italia.

Ini melibatkan sindikat yang mencoba mempengaruhi pertandingan Serie A dan B. Protagonis kali ini adalah Avellino, Bologna, Juventus, Lazio, A.C. Milan, Napoli, Perugia, Pescara, Genoa, Lecce, Palermo, Pistoiese dan Taranto.

Baca Juga: Jelang Idul Adha 2022, Ridwan Kamil Berencana Kurban di Gaza Palestina atas Nama Eril dan Keluarga

Akibatnya, AC Milan dan Lazio sama-sama terdegradasi ke Serie B. Avellino, Bologna, Perugia, Palermo, dan Taranto semuanya mendapat pengurangan 5 poin untuk musim berikutnya.

Ada juga beberapa pemain yang terlibat termasuk legenda Italia Paolo Rossi yang semuanya dihukum larangan bermain untuk waktu yang berbeda-beda.

2. Skandal Calciopoli-Italia 2006

Skandal judi bola Calciopoli dianggap sebagai saat tergelap dalam sepak bola Italia.

Baca Juga: Indra Kenz Segera Disidang? Kejagung Pastikan Berkas Perkara sang Affiliator Binary Option Binomo Sudah Lengka

Skandal judi bola tersebut pertama kali terungkap pada Mei 2006 silam, setelah penyadapan telepon menunjukkan percakapan yang memberatkan antara pejabat klub dan organisasi wasit antara musim 2004 – 2006 Serie A.

Panggilan itu melibatkan juara liga Juventus dan beberapa tim lain termasuk AC Milan, Fiorentina, Lazio dan Reggina.

Akibatnya, Juventus terdegradasi ke Serie B, dan AC Milan mendapat pengurangan 9 poin untuk musim berikutnya yang membuat sulit bagi mereka untuk bersaing memperebutkan gelar.

Selain itu, dalam skandal judi bole tersebut beberapa orang juga masuk penjara.

Baca Juga: Tak Terima! Angel Lelga Terseret dalam Kasus Crypto Currency Angel Token: Nama Saya Rusak!

Mantan Direktur Juventus dijatuhi hukuman lima tahun empat bulan, sementara pemilik Fiorentina Andrea Della Valle dan Diego Della Valle masing-masing menerima hukuman 15 bulan.

Semenatara itu, dampak skandal judi bola pada klub bervariasi, Juventus sempat mengalami masa inkonsistensi menyusul promosi kembali ke Serie A pada 2007 silam.

Namun, sejak 2011-2012, mereka mulai kembali mendominasi dan berhasil meraih 9 gelar Serie A secara beruntun.

AC Milan memenangkan Liga Champions pada tahun 2007, tetapi telah berjuang untuk bersaing di Eropa sejak itu. Mereka memenangkan gelar Serie A pada 2010/11, tetapi itu adalah trofi besar terakhir mereka.

Baca Juga: Nah Loh! Tambah Daftar Panjang Kasus Robot Trading, ATG Dilaporkan Tim LQ Indonesia Law Firm ke Mabes Polri

Tak hanya sepak bola, sejumlah olah raga pun menjadi sasaran perjudian.

Namun, sepak bola menjadi promadona bagi para penjudi hingga muncul judi bola.

Hingga saat ini judi bola masih marak di sejumlah negara dan pertandingan sepak bola.

Meskipun demikian tidak menghalangi pihak yang bersikeras untuk bertanding dengan penuh kejujuran.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: betpromo.uk

Tags

Terkini

Terpopuler