JURNAL SOREANG - dikutip dari cracked.com (13 April 2022), Pada Juni 2000, J.K. Rowling menghadiahkan ayahnya berupa novel edisi ke-1 Harry Potter dan edisi ke-4 The Goblet Of Fire.
Di halaman website resminya tersampaikan, "Untuk Peter Rowling, dalam mengenang Mr. Ridley dan Susan Sladden, yang membantu Harry keluar dari lemarinya. Jika kau memiliki buku itu, maka salinanmu mengatakan hal yang serupa, sebab buku itu diputuskan untuk diberikan bagi ayahnya Peter."
Salinan yang J.K Rowling berikan kepada ayahnya untuk Hari Ayah juga memiliki pesan tulisan tangan yang unik.
"Banyak cinta dari anak sulungmu," ungkap J.K Rowling.
Sungguh, putrinya telah memberinya hadiah yang tak tergantikan. Jadi, dia menjualnya.
Pada tahun 2003, dia mengajukannya untuk dilelang, bersama dengan enam buku lain yang dia berikan kepadanya. Ini sangat tidak bertanggung jawab dari dirinya,n baik dari sudut pandang orang tua maupun finansialnya.
Seandainya dia memegang buku-buku itu selama beberapa tahun lagi, dia akan menghasilkan lebih banyak uang dengan menjualnya.
Baca Juga: Sungai Thames di Oxtord Siap Disulap Menjadi Tempat Pemandian Berenang Bebas
Karena itu, keempat buku yang dia tawarkan menghasilkan total £50.000. Tiga buku dari paket set itu gagal terjual sama sekali karena tidak ada yang mau memenuhi tawaran minimum yang dia tentukan.
Jo dan Peter Rowling sempat renggang beberapa saat sebelum peresmian dan beberapa saat setelah penjualan buku. Tidak ada yang secara terbuka merinci tentang penyebab asli keretakan.
Para penggemar Harry Potter telah mencoba untuk mendukung hubungan mereka, mencatat pernikahan mana yang masing-masing hadiri dan mana yang dicemoohkan, tetapi kami akan menghindari mencantumkan semua detail itu, karena terlalu ikut campur.
Beberapa orang juga berpendapat bahwa dia mendasarkan ayah yang kasar dalam bukunya Casual Vacancy on Peter, tapi kami tidak akan membuat opini seperti itu.
Jika kami memang ingin mencari jawaban di buku-bukunya, kami akan beralih ke Harry Potter, terutama karena itulah sastra yang seharusnya kami hubungkan di internet untuk segala hal.
Mungkin Jo hanya merasa sedih karena ayahnya tidak memiliki anugerah untukwafat secara heroik, seperti yang dilakukan oleh hampir semua figur ayah di Harry Potter. Atau mungkin ayahnya benar-benar membaca buku itu dan kemudian menjadi marah setelah mengetahui bahwa dia menamai tikus pengkhianat itu "Peter".***