4 Negara yang memiliki Tradisi unik Menyambut Bulan suci Ramadhan, Adalah yang Mirip dengan Indonesia?

27 Maret 2022, 21:45 WIB
Tradisi unik menjelang Ramadhan di India /Ayo semarang/

JURNAL SOREANG- Bulan Ramadan sudah di depan mata. Bulan suci ini bukan sekadar bulan yang menandai dimulainya periode puasa. Lebih dari itu, bulan Ramadan merupakan bulan suci yang berakar pada budaya, kepercayaan, dan sejarah.

Di seluruh dunia, umat Muslim menyambut datangnya bulan suci ini dengan berbagai perayaan unik di wilayah mereka.

Perayaan tersebut telah diwariskan secara turun temurun dari berbagai generasi.Dilansir dari berbagai sumber berikut adalah beberapa tradisi menyambut bulan Ramadan dari berbagai wilayah di dunia.

Baca Juga: Saatnya Mencoba Puasa Minum Kopi, Simak Manfaatnya

1. Uni Emirat Arab

Terdapat sebuah tradisi di UEA bernama Haq Al Laila. Tradisi tersebut diadakan pada tanggal 15 Syakban, yaitu bulan sebelum Ramadan.

Pada hari itu, seluruh anak-anak akan berkeliaran di lingkungan tempat tinggal mereka menggunakan pakaian dengan warna yang cerah. Mereka mengumpulkan permen dan kacang-kacangan di dalam tas jinjing yang dikenal dengan nama Kharyta.

Mereka mengumpulkan camilan tersebut sambil menyanyikan lagu-lagu lokal tradisional. Di UEA, perayaan ini dianggap sebagai bagian integral dari identitias nasional Emirati.

Baca Juga: Inilah 4 Tradisi Nusantara yang Unik dalam Menyambut Ramadhan, No 1 Nama Tradisinya juga Khas

Di dalam masyarakat modern saat ini, perayaan tersebut mengingatkan kembali pada masa yang lebih sederhana dan menyoroti pentingnya ikatan sosial yang kuat serta nilai-nilai kekeluargaan.

2. India

Seheriwala atau Zohridaar dari Delhi merupakan bagian dari tradisi muslim yang telah bertahan dalam jangka waktu yang lama dan mewakili budaya serta warisan dari kota Mughal lama. Selama bulan suci Ramadan, para seheriwala berjalan di berbagai jalan kota pada pagi hari.

Mereka berjalan sambil menyerukan nama Allah swt. dan Nabi Muhammad saw. sebagai pengingat waktu sahur bagi umat Islam.

Praktik yang sudah berusia berabad-abad ini masih dilakukan di beberapa bagian Old Delhi, khususnya di lingkungan dengan tingkat penduduk muslim yang tinggi.

Baca Juga: Unik dan Menarik! Simak 5 Tradisi Menyambut Bulan Puasa Ramadhan di Berbagai Wilayah Indonesia

Orang-orang yang berkeliling di pagi hari, memulai perjalanan mereka sejak pukul 2.30 pagi dan sering membawa tongkat atau rotan untuk mengetuk pintu dan dinding rumah.

Bagi sebagian besar seheriwala, tradisi ini telah diturunkan dari generasi ke generasi di dalam keluarga mereka. Meskipun jumlahnya mulai berkurang, praktik ini masih lazim dilakukan di Old Delhi.

3.Maroko

Selama bulan Ramadan, lingkungan di Maroko dikuasai oleh Nafar. Mereka adalah penjaga kota yang mengenakan gandora, yaitu pakaian tradisional Maroko, mereka juga mengenakan sandal dan topi.

Baca Juga: Jelang Ramadhan! Berikut 6 Tradisi Unik Umat Islam Indonesia Sambut Ibadah Puasa

Mereka bertugas untuk menandai dimulainya waktu fajar dengan melodi yang mereka buat. Mereka dipilih oleh warga kota karena kejujuran dan rasa empatinya. Para Nafar berjalan menyusuri jalanan kota sambil meniup terompet untuk membangunkan orang-orang saat waktu sahur.

Tradisi yang telah menyebar dari Timur Tengah ke Maroko ini telah dimulai sejak abad ke-7. Tradisi ini dimulai ketika seorang sahabat Nabi sedang berjalan-jalan saat fajar sambil menyanyikan doa-doa dengan merdu.

Saat musik Nafar menyapu kota, mereka disambut dengan rasa syukur dan rasa terima kasih, serta mereka secara resmi juga diberi kompensasi oleh masyarakat pada malam terakhir di bulan Ramadan.

Baca Juga: Jelang Ramadhan! Berikut 7 Daerah di Indonesia Punya Tradisi Unik Sambut Ibadah Puasa, No 2 Jarang Diketahui

4. Albania

Selama berabad-abad, anggota komunitas Muslim Roma, telah mengumumkan waktu awal dan akhir dari ibadah puasa dengan menggunakan lagu-lagu tradisional. Anggota komunitas tersebut berasal dari masa kekaisaran Ottoman.

Selama setiap hari di bulan Ramadan, mereka akan berbaris dan menyusuri jalanan sambil memainkan lodra. Lodra adalah drum silinder buatan rumahan yang dilapisi dengan kulit domba atau kambing.

Para keluarga muslim akan sering mengundang anggota komunitas tersebut ke dalam rumah untuk memainkan lagu tradisional. Hal tersebut dilakukan untuk merayakan dimulainya waktu berbuka puasa.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler