JURNAL SOREANG - Raja George III lahir prematur dan dianggap tidak akan bisa hidup
Sehingga pembaptisan dilakukan sesegera mungkin saat itu, tapi nyatanya dia mampu ya bertahan hidup.
Padahal di era itu kematian bayi sedang relatif tinggi sehingga kelangsungan hidup bayi George sungguh mencengangkan.
Raja George menjalani tahun terakhir terkurung di kastil ketika Putra sulungnya menjadi raja.
Baca Juga: Raja Besar di Eropa Ini Ternyata Mengidap Gangguan Mental, Kok Bisa Ya Jadi Raja?
Selama sakit Raja George ketiga pergi keluar istana untuk menghindari perhatian publik, tapi pada 1811 kondisinya malah semakin memburuk.
Jadi Putra sulungnya sekaligus ahli warisnya memerintah sebagai wali untuk menggantikan dirinya.
Sementara Raja George ketiga sendiri dikurung di kastil Windsor di dalam kebingungannya hingga kematiannya pada tahun 1826.
Baca Juga: Ini Rahasia Kehebatan Sepak Bola Negara Jepang Langganan Piala Dunia, Raja Asia
Raja George III mungkin tidak sengaja diracuni oleh arsenik.
Belum diketahui penyebab kegilaan raja ketiga namun para ilmuwan menganalisa dan menemukan kadar arsenik yang sangat tinggi dalam folikel.
Kadar arsenik ini dipercaya mungkin inilah yang memicu serangan penyakit Raja George.
Sang raja sangat protektif terhadap anak perempuannya dan istrinya yaitu Ratu Charlotte sehingga sangat menyayangi Keenam anak perempuan mereka.
Sehingga mereka diberikan pendidikan luar biasa yang biasanya hanya diperuntukkan untuk anak laki-laki.
Saking menyayanginya dia begitu protektif dan mempersulit putrinya untuk menikah.
Sayangnya para gadis itu tidak dapat mendapatkan kebebasan sejati sampai ayah mereka dikurung selama kegilaannya.
Gadis-gadis itu tidak diizinkan menikah sampai mereka ini berusia 30 atau 40 tahun.
Usia tersebut bisa dibilang cukup telat untuk menikah pada era itu atau pada zaman itu.
Raja George III membenci Putra dan pewaris sulungnya. Mengikuti tradisi Raja Hannover yang membenci ahli waris mereka.
Salah satu pertengkaran terpanas yaitu ketika Sang putra tidak sabar untuk segera naik tahta.
Selama kegilaannya Raja George ketiga ini melemparkan putra sulungnya itu ke dinding
Di Amerika Serikat George ketiga dikenal sebagai penguasa. Ia menginjak-injak hak-hak orang Amerika yang berpikiran demokratis.
Pemberontakan dari orang Amerika sangat mengganggu dan membingungkan Raja George ketiga.
Dalam pandangannya dia sama sekali tidak percaya bahwa rakyatnya akan bertindak seperti yang mereka lakukan.
Baca Juga: Ada Apa dengan Tanggal 14 Desember? Desember Ceria, Kelahiran Raja George VI dari Britania
Dia ingin Inggris Raya memadamkan dan bersedia mengalahkan rakyatnya agar tunduk. Tentu hal ini malah justru memperkeruh keadaan.***