JURNAL SOREANG - Pada masa jayanya Pompeii menjelma kota hiburan yang digandrungi di Mediterania.
Posisinya yang strategis sebagai Kota penghubung perdagangan komoditas dan jalur transportasi membuat banyak orang mampir ke Pompeii untuk bersenang-senang.
Kalau dijaman sekarang ini ada jargon yaitu What Happens in Vegas stay in Vegas hal ini berlaku juga dengan Pompeii.
Sebelum dihancurkan oleh letusan gunung vesuvius pada 79 masehi Pompeii terlebih dahulu telah mendapat guncangan gempa bumi yang dahsyat pada 62 masehi.
Saat itu rumah-rumah rubuh patung-patung besar hancur dan berbagai kerusakan parah terjadi di kota tersebut.
Setelah itu selama bertahun-tahun Pompeii dibangun kembali dengan lebih megah indah dan maju.
Sayangnya semua usaha dalam membangkitkan kota Pompeii hanya bertahan selama 17 tahun.
Dahsyatnya ledakan gunung vesuvius pada 79 masehi kembali mengubur gemerlapnya kota Pompeii hingga tidak mampu lagi untuk diselamatkan.
Baca Juga: 14 Kota Paling Berdosa dan Durhaka ini Jadi Pusat Maksiat di Dunia, Salah Satunya Dekat Indonesia!
Gumpalan Abu batu apung serta letusan gas vulkanik Gunung vesuvius yang sangat panas terlontarkan ke langit.
Letusan kala itu bahkan bisa disaksikan oleh orang-orang yang berada ratusan mil dari kota Pompeii.
Salah satu orang yang menjadi saksi mata kedahsyatan letusan gunung vesuvius adalah Plinius muda yang mengirimkan surat kepada sejarawan.
Tacitus plinius berhasil selamat karena dia menyaksikan letusan itu dari seberang Teluk.
Baca Juga: Buset! Inilah 5 Pesta Teraneh dan Penuh Maksiat Pada Masa Lampau, Dipercaya Mencari Keberkahan?
Siang itu kota Pompeii yang mulanya disinari terik matahari dalam sekejap menjadi gelap gulita karena serbuan awan gelap aliran piroklastik atau awan gas yang sangat panas.
Keesokan harinya kota Pompeii telah terkubur jutaan ton abu vulkanik. Diperkirakan total korban jiwa pada kejadian itu mencapai lebih dari 16.000 jiwa.
Sedangkan penduduk Pompeii yang berhasil selamat terpaksa meninggalkan Pompeii sampai berabad-abad Kemudian.
Pada tahun 1748 yang lalu sekelompok penjajah berhasil menemukan ribuan tengkorak manusia serta bangunan-bangunan kuno yang terawetkan dengan jutaan ton debu vulkanik.
Baca Juga: Ternyata Malaikat Juga Datang ke Tempat Maksiat Seperti Diskotik, Ini Katta Ustaz Aam Amirudin
Selama kurang lebih tiga abad penggalian kota Pompeii terus berlanjut. Temuan kota mati itu tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi para arkeolog dan juga sejarawan.
Selama proses penggalian itu para arkeolog menemukan jasad manusia yang terawetkan dalam berbagai pose.
Bahkan para arkeolog berhasil menemukan tempat pelacuran yang dipenuhi fresco erotus. Penemuan lainnya patung berpose mesum yang menggambarkan betapa bebas gaya hidup penghuninya.
Melalui penemuan itulah Pompeii ini dijuluki kota maksiat.***