Pasukan Keamanan Kazakhstan Tahan 7.939 Orang Selama Kerusuhan

10 Januari 2022, 18:51 WIB
Kerusuhan yang terjadi di Kazakhstan. /Reuters

 

JURNAL SOREANG - Sebanyak 7.939 orang ditahan pasukan keamanan Kazakhstan saat kerusuhan pekan lalu.

Dalam kerusuhan yang jadi peristiwa terburuk dalam sejarah negara Asia Tengah pasca-Soviet itu, gedung-gedung pemerintah sempat direbut atau dibakar di beberapa kota, pekan lalu, ketika protes damai yang awalnya menentang kenaikan harga bahan bakar berubah menjadi kekerasan.

Namun pihak berwenang Kazakhstan menuding, kekerasan itu dilakukan ekstremis dan teroris, yang beberapa di antaranya mereka katakan adalah orang asing.

Baca Juga: Begini Tanggapan Pedagang Lain Mengenai Harga Makan Tak Masuk Akal di Wisata Situ Cileunca Pangalengan

"Ada semacam konspirasi yang melibatkan kekuatan domestik dan asing tertentu," kata Menteri Luar Negeri Yerlan Karin kepada televisi pemerintah, Senin, 10 Januari 2021, tanpa menyebut nama tersangka.

Sementara itu, Mantan kepala Komite Keamanan Nasional, Karim Masimov ditahan atas tuduhan makar pekan lalu, beberapa hari setelah Presiden Kassym-Jomart Tokayev memecatnya.

Tokayev pun memecat kabinetnya, mengeluarkan perintah tembak mati untuk mengakhiri kerusuhan, dan mengumumkan keadaan darurat di negara kaya minyak berpenduduk 19 juta jiwa itu.

Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Tips Sehat Hadapi Covid-19 Varian Omicron

Dia juga seperti dilansirkan Antara, meminta blok militer pimpinan Rusia untuk mengirim pasukan, yang menurut pemerintah telah dikerahkan untuk menjaga objek-objek strategis.

Sementara media Rusia dan pemerintah melaporkan 164 orang tewas dalam bentrokan, merujuk pada unggahan media sosial pemerintah.

Tapi otoritas kesehatan dan polisi tidak mengonfirmasi angka tersebut. Sedangkan unggahan media sosial itu kemudian dihapus.***

Editor: Sam

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler