Inilah 5 Negara Terbaik di Dunia dalam Pengelolaan Sampah, Sayang tidak Termasuk Indonesia

4 Januari 2022, 11:07 WIB
Di Swedia, pemerintah menyediakan piranti daur ulang yang letaknya 300 meter dari perumahan warga, agar masyarakat bisa andil mendaur ulang sampah dari rumah mereka sendiri. /Foto tangkapan layar dari YouTube Numbuh Media /Rakhmat Margajaya /Di Swedia, pemerintah menyediakan piranti daur ulang yang letaknya 300 meter dari perumahan warga, agar masyarakat bisa andil mendaur ulang sampah dari rumah mereka sendiri. /Foto tangkapan layar dari YouTube Numbuh Media

JURNAL SOREANG - Dalam pengelolaan sampah, bisa jadi teknologi hanya penunjang, karena yang utama adalah perilaku budaya.

Terbukti, berawal dari partisipasi aktif masyarakat yang diatur oleh pemerintahnya, mereka menjadi negara-negara yang sukses dalam pengelolaan sampah.

Masyarakat dan pemerintah menjadi dua elemen yang tidak dapat dipisahkan dalam urusan pengelolaan sampah.

Baca Juga: Princess Sirivannavari Bikin Heboh Gara-gara Melakukan Hal Begini! Tak Seperti Bapaknya Raja Thailand

D tanah air kita masih belum terjadi sinergi antara masyarakat dengan pemerintah dalam penanganan sampah. Karena itu, Indonesia masih harus belajar pada negara-negara yang sukses dalam pengelolaan sampahnya.

Pemerintah dan masyarakat Indonesia belum sepakat dalam penanganan sampah. Dua elemen tersebut baru satu persepsi dalam hal “sama-sama ingin bersih”.

Lalu, bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik dan benar itu? Dikutip Jurnal Soreang dari YouTube Numbuh Media, Selasa, 4 Januari 2022, ada lima negara terbaik di dunia dalam pengelolaan sampah.

1. Jerman

Jerman adalah salah satu negara paling berhasil mendaur ulang sampahnya. Tahun lalu saja 56,1 persen dari total sampah sudah berhasil mereka daur ulang.

Baca Juga: Warga Indonesia Wajib Simak! 5 Negara Ini Terbaik di Dunia dalam Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah ini menuai sukses besar berkat ketatnya penegakan hukum. Misalnya saja undang-undang limbah cair dan sampah pada 1996 memastikan semua pabrik untuk meninggalkan limbah seminimal mungkin.

Ternyata hal ini bukan suatu hal yang mustahil, karena mereka mendaur ulang materi limbahnya terlebih dahulu.

Selain itu para penduduk Jerman juga diwajibkan memilah sampah rumah tangga mereka sendiri dalam tong-tong sampah yang berbeda.

2. Korea Selatan

Ternyata negara ini jago dalam urusan menangani sampah di negaranya. Pengelolaan daur ulang sampah di Korea sudah mencapai 53,7 persen.

Baca Juga: Cita-cita Kecil Tri Suaka Jadi Polisi Kesampaian, Berhasil 'Menangkap' Nabila Maharani

Sistem pengelolaan sampah di negeri ini dikendalikan oleh menteri lingkungan hidup. Persis seperti negara-negara yang lebih serius dalam manajemen sampahnya, berbagai jenis sampah di Korea Selatan ini dipisahkan dalam tempat sampah dengan warna yang berbeda-beda.

Hebatnya, penegakan hukum benar-benar ketat, tidak seperti di Indonesia atau Kabupaten Bandung. Di Korea Selatan, jika orang salah buang, maka denda dan hukuman siap menanti bagi orang yang melanggar.

Gedung-gedung pun selalu menugaskan orang untuk mengawasi kegiatan buang sampah ini. Sedangkan di wilayah tanpa petugas pengawas, kantong sampah dikumpulkan pada jam dan hari tertentu.

3. Wales

Negara bagian dari Britania Raya ini menargetkan 70 persen sampahnya didaur ulang pada 2025 nanti. Kini tingkat keberhasilan baru mencapai 52,2 persen sampah yang didaur ulang.

Baca Juga: Mencengangkan! Inilah 7 Fakta Mengejutkan Sekolah di Korea Selatan yang Jarang Diketahui

Negara Wales telah mengatur sedemikian rupa pengelolaan sampahnya, termasuk membuang limbah tanpa mencemari lingkungan atau berdampak pada kesehatan manusia, tanpa menyebabkan gangguan dan tidak berdampak pada pemukiman sekitar atau tempat tertentu.

Di sana pun sudah mulai mengenakan biaya tambahan untuk penggunaan kantong plastik sejak tahun 2011, dan menjadi negara pertama di Britania Raya yang menerapkannya.

4. Singapura

Nah, ini adalah negara tetangga Indonesia yang merupakan perwakilan dari Asia yang jago mengelola sampah. Bagusnya sistem pengelolaan sampah di Singapura ditunjang oleh partisipasi aktif dari berbagai pihak.

Ada sejumlah perusahaan swasta yang ditunjuk sebagai public waste collection. Mereka bertanggung jawab dalam proses pengumpulan sampah dalam periode 7-8 tahun.

Baca Juga: Di Jepang Banyak Wanita yang Terjun ke Industri Film Dewasa, Kok Bisa? Alasannya Mengejutkan

Singapura juga sudah mulai mengandalkan metoda waste to energy setelah sebelumnya menggunakan metoda sanitary landfill. Transisi ini mereka lakukan mengingat lahan terbatas yang mereka miliki.

5. Swedia

Negara ini mengklaim telah mampu mengolah 99 persen sampah mereka menjadi produk daur ulang.

Bahkan, Swedia sudah memulai program daur ulang sampah rumah tangga sejak 1975. Pada tahun tersebut baru sekitar 38 persen limbah rumah tangga yang didaur ulang.

Sudah 99 persen sampah di Swedia didaur ulang dengan cara apapun. Untuk pasokan sampah, Swedia memiliki tempat piranti daur ulang yang letaknya 300 meter dari perumahan.

Baca Juga: Terlibat Cinta Lokasi Dan Berakhir di Pelaminan, Raja Thailand Menikahi Pengawal Pribadinya, Suthida Tidjai

Karena itu, di sana masyarakat bisa andil dalam proses daur ulang sampah yang dihasilkan dari rumah tangga mereka.

Semoga Indonesia dapat mengikuti jejak langkah negara-negara yang sukses dalam pengeloaan sampahnya.***

Editor: Rustandi

Sumber: Youtube Numbuh Media

Tags

Terkini

Terpopuler