JURNAL SOREANG - Putri Mako dari Jepang pada hari Selasa akan mendaftarkan pernikahannya dengan kekasih universitasnya Kei Komuro, seorang rakyat jelata berusia 30 tahun, tanpa upacara tradisional yang meriah.
Seperti dikutip Jurnal Soreang dari scmp.com, sang putri yang juga berusia 30 tahun kemudian akan melepaskan gelarnya, seperti kebiasaan bagi wanita yang menikah di luar Keluarga Kekaisaran.
Dia telah menolak pembayaran sekitar 1,35 juta USD atau setara 19 miliar rupiah dari pembayar pajak yang biasanya diberikan kepada wanita yang meninggalkan keluarga kerajaan.
Diperkirakan sang putri dan suaminya akan pindah ke kondominium Tokyo setelah itu dia akan berangkat ke AS untuk memulai hidup baru di Kota New York bersa sang suami.
Menjelang pernikahan, publik Jepang dan media tabloid telah memberikan penilaian negatif terhadap pernikahan tersebut karena kontroversi keuangan yang melibatkan keluarga Komuro.
Kritik tanpa henti di media sosial telah menyebabkan sang putri menderita gangguan stres pasca-trauma.
Ini jauh dari setting dongeng pernikahan kerajaan lainnya yang telah mencengkeram imajinasi publik di seluruh Asia.
Baca Juga: Eksklusif Sore Kode Redeem FF Free Fire 26 Oktober 2021, Raih Weapon Andalan untuk Tumbangkan Musuh
Pada tahun 1981, ketika Pangeran Charles saat itu, pewaris takhta Inggris, menikahi Lady Diana Spencer, media di seluruh dunia menjadi overdrive.
Di Hong Kong, yang masih merupakan koloni, peristiwa itu dinyatakan sebagai hari libur umum dan kota itu dirayakan dengan pesta, perangko peringatan, dan Bendera Union.
Tiga puluh tahun kemudian pada April 2011, ketika Pangeran William, putra mendiang Diana dan Charles, Pangeran Wales, menikah dengan Catherine Middleton pada April 2011.
Hal itu mengejutkan dunia dengan liputannya yang luas, mirip dengan pernikahan saudara laki-laki William, Harry, kepada aktris AS Meghan Markle pada 2018. ***