JURNAL SOREANG - Acara kerajaan selalu menarik banyak orang, dan faktanya adalah salah satu yang paling dinanti adalah penobatan. Penobatan terjadi hanya ketika raja
atau ratu baru dimahkotai.
Penobatan terakhir di Inggris terjadi hampir 70 tahun yang lalu dengan Ratu Elizabeth II. Seperti yang bisa dibayangkan siapa pun, ini adalah acara yang cukup spektakuler dan bahkan setelah bertahun-tahun, orang masih terpesona.
Penobatan yang berlangsung pada 2 Juni 1953 di Gereja Westminster Abbey London itu direncanakan dengan baik karena para bangsawan dikenal sangat mengikuti tradisi.
Namun, beberapa hal ini membuat orang menggaruk-garuk kepala. Berikut adalah beberapa fakta aneh tentang upacara Ratu Elizabeth II yang dilansir Jurnal Soreang dari
cheatsheet.com :
1. Dilantik sebagai Ratu di usia yang relatif muda
Ketika Elizabeth II naik tahta dan dinobatkan sebagai Ratu Inggris, dia baru berusia 27 tahun dan dia naik takhta setelah kematian ayahnya, Raja George VI.
2. Penobatan Ratu Elizabeth II terjadi saat dia berada di luar negeri
Menurut L'Officiel, Ratu Elizabeth II bahkan tidak berada di Inggris ketika dia dilantik menjadi ratu.
Ratu Elizabeth II adalah orang pertama dalam 200 tahun yang bepergian ke luar negeri ketika ayahnya, Raja George, meninggal.
Baca Juga: Prabowo Disebut Capres pilihan Milenial, Pengamat: Tidak Banyak Gimmick
Putri Elizabeth sedang berada di Kenya sebagai salah satu negara koloni Inggris dalam sebuah tur ketika ayah tercintanya meninggal akibat trombosis koroner.
Walhasil Ratu Elizabeth II pun langsung terbang kembali lebih awal ke Inggris untuk bersama keluarganya.
3. Dilantik di kursi penobatan berusia lebih dari 650 tahun
Kursi penobatan itu dibuat pada tahun 1300 untuk Raja Inggris pada saat itu yakni Edward I, kursi tersebut telah digunakan dalam setiap penobatan keluarga kerajaan
sejak saat itu.
4. Penobatan Ratu Elizabeth II melibatkan banyak perhiasan yang tak ternilai
Kami berharap ratu mengenakan perhiasan yang luar biasa, tetapi banyak yang mungkin tidak tahu betapa spektakulernya perhiasan itu.
Untuk penobatannya, Royal melaporkan bahwa Yang Mulia mengenakan Mahkota St. Edward yang dibuat pada tahun 1661 dan berbobot 4 pon dan 12 ons emas murni.
Baca Juga: 41 BUMN Kemungkinan Dirampingkan Kembali, Erick Thohir: Tergantung dari Situasi
Selain itu, sang ratu memakai: "sebuah bola emas yang dikelilingi oleh salib yang diikat oleh pita berlian, zamrud, rubi, safir, dan mutiara dengan batu kecubung besar
di puncaknya.
Dia juga mengenakan cincin penobatan di tangan kanannya dan tongkat kerajaan, yang menampilkan berlian 530,2 karat.
5. Mahkota yang membuat leher Ratu Elizabeth II hampir patah
Sang ratu rupanya tidak terlalu senang dengan mahkotanya yang berat, ia mengaku bahwa Mahkota itu membuatnya tersiksa dan amat kerepotan.
“Saya tidak dapat melihat ke bawah untuk membaca pidato dan harus mengambil kertas pidato ke atas. Karena jika saya melakukannya, maka leher saya akan patah dab
Mahkota akan jatuh,” tuturnya.
6. Penobatan Ratu Elizabeth II nyaris disaksikan oleh neneknya yakni Ratu Mary
Seorang kakek dari seorang raja tidak pernah hidup cukup lama untuk melihat cucu mereka naik takhta seperti Ratu Mary.
Meskipun dia masih hidup ketika cucunya menjadi ratu, sayangnya dia meninggal dengan sedih sebelum Hari Penobatan.
Baca Juga: TIPS dan Trik, Suka Senapan P90 PUBG Mobile? Inilah 5 Hal Yang Harus Kamu Ketahui
7. Penobatan Ratu Elizabeth II adalah yang pertama disiarkan di televisi
Saat ini, banyak acara kerajaan disiarkan ke seluruh dunia, tetapi itu tidak begitu umum pada tahun 1953.
Faktanya, penobatan Ratu Elizabeth II adalah yang pertama disiarkan di televisi.
Betapa pentingnya hari itu sehingga siaran televisi penobatan disaksikan oleh 27 juta orang di Inggris.
8. Sang ratu tak suka naik kereta kuda emas
Ternyata Elizabeth II tidak terlalu bersemangat dengan kereta emas yang harus dia kendarai hari itu.
“Saya duduk di kursi kulit [yang] sangat tidak nyaman,” ungkapnya.
Terlepas dari fakta-fakta aneh ini, Hari Penobatan Ratu Elizabeth II akan hidup dalam ingatan jutaan penggemar selamanya. ***