JURNAL SOREANG - Pasukan Taliban kembali mengambil alih kota-kota terbesar di Afghanistan dan terus mengepung di ibukota Kabul
Melemahnya kontrol pemerintah Afghanistan dimanfaatkan pasukan Taliban untuk mendekat ke ibukota Kabul.
Dilansir Jurnal Soreang dari NPR, seorang reporter di Kabul mengatakan, kurangnya tingkat kepercayaan masyarakat pada pemerintah Afghanistan dimanfaatkan kelompok pemberontak untuk terus menyerang.
Baca Juga: Taliban Rebut Kota Herat dan Kandahar, Penduduk Sebut Pemerintah Menumbalkan Rakyat
Associated Press melaporkan, pasukan Taliban telah mengambil alih kota Mazar-e-Sharif, wilayah terpenting di Afghanistan utara, di mana milisi lokal dan tentara Afghanistan beraliansi untuk mempertahankan kota itu.
Dengan jatuhnya kota Mazar-e-Sharif, kelompok Taliban sekarang menguasai hampir seluruh utara, selatan dan barat Afghanistan.
Para pemberontak Taliban juga mengambil alih ibu kota provinsi Paktika di sepanjang perbatasan barat Pakistan.
Baca Juga: Top. Presiden Afghanistan Minta JK Mediasi Pertemuan dengan Taliban
Hingga Sabtu kemarin, pasukan Taliban telah menguasai 18 dari 34 ibukota provinsi di Afghanistan hanya dalam kurun waktu delapan hari.
Dengan kata lain, pasukan Taliban telah menguasai sekitar dua pertiga wilayah geografi negara Afghanistan.
"Beberapa dari 18 kota provinsi yang telah jatuh dalam seminggu terakhir direbut tanpa ada baku tembak," kata seorang wartawan, Lynn O'Donnell, dikutip dari NPR.
Lebih lanjut O'Donnell mengatakan, banyak pasukan keamanan Afghanistan yang belum menerima bayaray dari pemerintah selama berbulan-bulan.
Ditambah lagi dengan persediaan makanan yang terbatas serta perlengkapan militer yang kurang di tengah penyerang pasukan Taliban.
Banyak masyarakat yang merasa kecewa lantaran presiden Ashraf Ghani seolah membiarkan rakyatnya dijajah Taliban.
"Pemerintah Ashraf Ghani tidak menunjukkan kepemimpinannya dan tidak mampu menyusun strategi," ujar O'Donnell.***