“ Diharapkan dapat menginspirasi peserta untuk berkontribusi terhadap dunia film yang dinamis dalam mewujudkan masa depan sinema yang cerah”, pungkas Bunga.
Baca Juga: Masuk Netflix, 6 Film Dokumenter Ini Tayang Mulai Bulan April 2024, Nunggu yang Mana?
Sementara itu Supriatna mengatakan pada wartawan, kehadiran Prodi Studi Televisi dan Film ini mewarnai ISBI Bandung yang selama ini dkenal sebagai penjaga gawang pelestari revitalisasi, dan konservasi seni tradisi,
"Nah dengan adanya Program Studi Televisi dan Film ini justru hal-hal yang bersifat update ke depan itu bisa digaIi dan terkdokumentasikan. Itu yang menjadi penting dan membuat ISBI Bandung warnanya menjadi semakin semarak, tidak hanya tradisi tapi juga hal-hal yang sifatnya update, kekinian juga tersedia di ISBI Bandung,” tandasnya.
Pa Warek juga berharap, perhelatan ini ke depannya secara bertahap ditingkatkan lagi menjadi event Nasional, Asean, dan Internasional, “ insya alloh akan terwujud, karena dari hal kecil itu kalau rajin dikerjakan lambat – laun akan menjadi besar, “ katanya.
Supri juga ikut bangga dengan prestasi Prodi Studi Televisi dan Film ini karena diantara para sieas mudanya ada yang menjadi juara nasional dan internasional.” Itu yang membanggakan, cakar kita sudah menancap di tingkat nasional dan internasional, “ tegasnya.
Ditanya dukungan dari pihak rektorat, Supriatna mengatakan kalau sudah berprestasi sejauh itu dan menjadi unggulan, dengan sendirinya pasti akan menjadi pusat perhatian,
“ Menurut pribadi saya, kalau berprestasi di tingkat nasional dan internasional itu akan jadi catatan penting bagi dunia pendidikan khususnya ISBI. Sayang aja kalau tidak didukung. Ya mudah-mudahan seluruh pimpinan sepakat menjadikan skala prioritas atau paling tidak diperhatikan lah. Sekarang saya harap prodinya sendiri terus berkarya dan berprestasi agar benar-benar menjadi unggulan,” tandasnya.