Network
JURNAL SOREANG - Film dokumenter "Dirty Vote" membawa penontonnya ke dalam lapisan-lapisan gelap pemilu, yang diungkapkan oleh tiga ahli hukum tata negara terkemuka: Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.
Dalam eksplorasinya, mereka mengungkap bagaimana instrumen kekuasaan digunakan untuk meraih kemenangan pemilu dan merusak dasar demokrasi.
Menjelajahi Penggunaan Infrastruktur Kekuasaan yang Kuat
Satu aspek yang ditonjolkan oleh film ini adalah penggunaan infrastruktur kekuasaan yang kuat tanpa malu-malu.
Baca Juga: Masa Tenang Pemilu 2024, KPU RI Sebut Hari Ini Tidak Ada Aktivitas Kampanye
Dokumenter ini mengekspos tindakan-tindakan yang terang-terangan dilakukan untuk mempertahankan status quo. Dengan demikian, "Dirty Vote" menjadi jendela ke dunia politik yang penuh intrik dan upaya untuk memanipulasi pemilihan umum.
Analisis Hukum Tata Negara Terhadap Bentuk-Bentuk Kecurangan
