Network
JURNAL SOREANG – Video lama tahun 2019 kembalia viral di media sosial ketika pelatih timnas Indonesia Indra Sjafri keluar dari PT Pos dan tak digaji 17 bulan oleh PSSI.
Indra Sjafri yang kini disebut sebagai pelatih lokal terbaik pasca menjuarai SEA Games di Kamboja itu ternyata sempat ditentang keluarganya keluar dari PT
Pos untuk menjadi pelatih sepakbola.
Apalagi, Indra Sjafri malah sempat tak digaji oleh PSSI selama 17 bulan pada tahun 2012 saat kepemimpinan ketum Djohar Arifin Husin. Untungnya, Indra masih mampu bersabar.
Jika tidak, mungkin ia akan tetap menjadi tukang pos dan Indonesia pun mungkin juga tidak akan juara pada SEA Games kemarin itu.
Tidak jelas bagaimana cara Indra menghidupi diri dan keluarganya pada saat tidak menerima gaji selama hampir 1,5 tahun itu.
Yang pasti, ia baru dibayar gajinya saat PSSI dipimpin La Nyala, sehingga ia merapel 17 bulan honornya itu dan bisa berangkat ke tanah suci.
“Saya ikhlas tidak digaji 17 bulan berturut-turut dan tidak mengadu ke media, perusahaan besar, ke kiai-kiai, atau pun ke pengurus PSSI,: kata Indra.
“Saya hanya mengadu pada Allah Swt.”.timpalnya.
Karakternya yang tidak suka mengeluh itu rupanya membuahkan hasil. Selain juara SEA Games itu, di juga pernah memimpin skuad Garuda dan menjadi juaranya pada beberapa event.
Di antaranya adalah juara HFKA Youth Invitation Tournament (2012), juara Piala AFF U-19 (2013), dan juara Piala AFF U-22 (2019).
Istri dan anak perempuan Indra yang dulu menentangnya keluar dari PT Pos kini sudah pasti bisa tersenyum lebar dan memahami bahwa keputusan suami dan ayahnya itu ternyata tidak keliru.
“Karena saya ikhlas dan tidak membuka aib PSSI saya saat itu, saya tetap dipercaya menjadi pelatih nasional,: ujar Indra, kalem.
Kesabaran Indra memang terlihat bukan saja pada saat menghadapi masalah keuangan, tapi juga saat timnya menghadapi kekisruhan,
Pada saat pemain dan pelatih Indonesia dipukuli tim Thailand pada final SEA Games tempo hari itu, Indra tetap tenang dan tidak nampak emosional.
Padahal, kalau pelatih yang lain bisa saja ikut emosi melihat chaos seperti itu dan terpancing untuk ikut tawuran.
Menurut Indra orang memang perlu sabar. “Coba kalau timnas kalah, lihat di medsos, dari Sabang sampai Merauke semua masalah dari A sampai Z dibilang ke saya,” katanya.
Evan Dimas bisa juara karena sabar selama 3 tahun, kata Indra lagi. Begitu juga dengan trofi-trofinya selama ini, termasuk SEA Games kal ini, semuanya karena sabar.***
