Banyak pasangan melakukan kekerasan dalam rumah tangga dalam pernikahan karena mereka pikir ini adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan pasangannya.
Setiap ancaman terhadap hubungan memotivasi pasangan untuk merancang strategi retensi tersebut.
Perilaku seperti itu, meskipun salah, dimaksudkan untuk secara eksplisit atau implisit bertujuan untuk mempertahankan ikatan.
Namun, perlakuan, intimidasi, atau pelecehan verbal seperti itu berkontribusi pada penyebab kekerasan dalam rumah tangga.
6. Faktor Cerita Masa Lalu
Kebebasan bagi perempuan dan kesetaraan masing-masing masih menjadi perdebatan dan diperjuangkan, jadi perubahan pola pikir pasti membutuhkan waktu.
Masyarakat pada cerita zaman dahulu didominasi oleh laki-laki, jadi meskipun situasi patriarki dan dominasi laki-laki tidak ada di semua lapisan masyarakat, tidak mungkin untuk memberantas salah satu penyebab terbesar kekerasan dalam rumah tangga sekaligus.
Baca Juga: Memanas! Artis ini Ikut Terseret Isu Perselingkuhan Rizky Billar, Warganet Geruduk Instagramnya
Akibatnya, kompleks superioritas dan kejahatan yang melekat pada chauvinisme bertindak sebagai salah satu penyebab utama kekerasan dalam rumah tangga.