Network
JURNAL SOREANG - Walaupun sempat ditunda karena pandemi Covid-19 beberapa waktu yang lalu, Banjar menjadi Kota di priangan timur pertama yang bakal didatangi The Panturas, .Feast dan Pamungkas serta guest star lainnya yang masih dirahasiakan.
Dua grup band dan 1 musisi ternama tanah air itu akan tampil di festival bertajuk ‘UNBLOCKED MARKET’ yang rencananya akan digelar selama 3 hari berturut-turut, tepatnya pada tanggal 9 September hingga 11 September 2022 mendatang.
Tak tanggung-tanggung, festival yang digagas sekelompok pemuda kreatif lokal ini nantinya akan dilangsungkan di Banjar Convention Hall, gedung berkapasitas indor terbesar di Kota Banjar.
Jadwal terbaru konser akbar yang juga akan diisi banyak musisi dan band lokal itu baru saja diumumkan beberapa waktu lalu melalui akun Instagram resmi UNBLOCKED MARKET (@unblockedmarket).
"Kita kembali lagi nih setelah sekian lama hilang dari peredaran. gak kerasa udah H-sekian nih buat Unblocked Market. Dibalik layar team unblocked market tetep nyiapin persiapan buat bulan september nih," tulisnya.
Sementara itu, venue UNBLOCKED MARKET yakni Banjar Convention Hall dapat menampung kurang lebih hampir 5 ribu penonton dalam satu waktu.
Hingga berita ini diturunkan, event yang disponsori oleh Class Mild ini sudah berhasil menjual 2.200 tiket plus adanya 3 ribu penerima tiket gratis dari Bank BCA sebagai marketing.
Adapun tiket UNBLOCKED MARKET ini terdiri dari presale 1 seharga Rp150 ribu, presale 2 Rp300 ribu, OTS Pass Rp500 ribu, dan OTS hari pertama Rp200 ribu.
Mendengar kabar yang menyenangkan ini, kawula muda khususnya kaum milenial di Kota Banjar dan sekitarnya menjadikan UNBLOCKED MARKET topik perbincangan hangat mengingat betapa jarangnya konser musik berskala besar di priangan timur.
Bahkan sebelumnya, UNBLOCKED MARKET sukses menggelar event karaoke bertajuk 'UNBLOCKED MARKET BERKARAOKE' di Kota Banjar pada Kamis 21 Juli 2022 di Cafe Overtime Banjar yang dihadiri kurang lebih 100 orang muda-mudi.
Tak hanya konser musik saja, UNBLOCKED MARKET juga menggelar berbagai rangkaian event lainnya seperti E-SPORT Competition, Culinary Bazaar, Local Brand Bazzar, Skateboard Competition hingga Live Painting.
Salah satu pemuda kreatif di Kota Banjar yang juga menggagas UNBLOCKED MARKET, Andhika (24) mengatakan rangkaian festival ini bukan hanya ajang hiburan dan hura-hura semata di Kota Banjar melainkan lebih dari itu.
Ia mengatakan melalui kegiatan tersebut ia ingin membuktikan bahwa anak-anak muda di Kota Banjar dan sekitarnya juga mempunyai talenta yang tak kalah dengan kota lainnya serta mampu memberikan kontribusi untuk perkembangan industri kreatif di tanah air.
“Melalui pergerakan UNBLOCKED MARKET, kami dan teman-teman lainnya memiliki misi utama yaitu untuk menjawab berbagai keraguan yang muncul dari berbagai pihak," ujar Dandi Widi saat ditemui Jurnal Soreang beberapa waktu lalu.
"Salah satunya timbul opini bahwa walaupun Banjar menjadi salah satu kota kecil yang maju di priangan timur, tapi apakah Banjar mampu menggelar event-event segar yang dapat dinikmati masyarakat luas?," tambahnya.
Dari situ timbul keinginan pemuda yang akrab disapa Boy itu bersama kawan-kawannya untuk menepis dan mengubah kata ‘tapi menjadi bukti’. Bahwa anak muda kreatif Banjar memiliki keinginan kuat merealisasikan event besar dan mampu berdampak positif minimal di daerahnya sendiri.
"Misalnya memang apa pentingnya mendukung brand lokal? Eitsss Bisnis UKM dan brand lokal penting bagi pertumbuhan ekonomi loh. Pasalnya, dari bisnis-bisnis lokal, tercipta juga lapangan kerja baru dan peluang bisnis yang mampu mendukung perkembangan komunitas dan ekonomi lokal," jelasnya.
Nama band Feast dan The Panturas tak bisa dilepaskan dari kancah permusikan tanah air. Band yang terbentuk di kota kelas dua yakni Depok dan Jatinangor ini dianggap telah menaklukan panggung-panggung di seluruh Indonesia.
Dilansir Jurnal Soreang dari berbagai sumber, selalu ada cerita di balik setiap lagu yang seringkali menjadi ‘bahan jualan’ atau justru kadang menjadi spekulasi liar di mata publik.
Sebagai informasi, lagu 'Peradaban' milik .Feast diklaim lahir akibat peristiwa bom di Surabaya yang memicu pertentangan antara paham radikal dan peradaban asli Indonesia.
Di sisi lain, lagu instrumental bertajuk 'Tenggelamkan' milik The Panturas terinspirasi dari Susi Pudjiastuti yang sewaktu menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan kerap melakukan penenggelaman kapal.
The Panturas yang terbentuk sejak akhir tahun 2015 melabeli diri mereka sebagai ‘klab rock selancar kontemporer’ karena ragam pengaruh musik kontemporer yang mereka mainkan.
Gelombang musik ini datang dari Jatinangor yang menjadi tempat para personilnya menempuh studi. Surya ‘Kuya’ Fikri selaku penabuh drum dalam kelompok musik The Panturas mengakui kalau album Mabuk Laut tak lebih dari sebuah kumpulan karya lagu.
Sedikit berbeda dengan The Panturas, .Feast mengakui kalau pembuatan album bukanlah perkara mudah. Gelombang musik yang lahir dari Depok ini telah mengeluarkan satu album bertajuk Multiverses (2017) dan satu mini album berjudul Beberapa Orang Memaafkan (2018).
.Feast dan The Panturas pernah mengeluarkan satu single dengan judul gelora yang dirilis untuk event SEA Games di Manila.
Selain .Feast dan The Panturas tentunya siapa sih yang tak mengenal Pamungkas? Penyanyi kenamaan tersebut memang tengah naik daun dan banyak digandrungi kawula muda.
Lagu-lagunya yang easy listening dan mellow kerap kali menjadi hits dan terdengar hampir di seluruh penjuru negeri. Tak heran jika Pamungkas memiliki penggemar yang begitu banyak.
Bahkan, konser-konser Pamungkas selalu dinanti dan dipadati penonton. Jadi tunggu apa lagi? catat tanggalnya dan segera beli tiket sebelum kehabisah!.
Pantengin terus seputar informasi selanjutnya tentang pelaksanaan festival unblocked market yang akan datang di official instagram @unblockedmarket2022 dan nomor WA 085722890722 (Boy). ***
