Aku suka mengenang-ngenang perjalanan kita
Mengingat tajam aroma kemesraan yang ada
Tajam merasuk relung jiwa
Sesekali sesak dada ini
Dipenuhi amarah yang kemuncak
Di titian masa penantian
Di dalam ruang tunggu
Mengapa aku biarkan kau pergi
Berlalu dari hadapanku malam itu.***