Network
Maya tumbuh besar bersama pamannya yang ia panggil ayah. Ia sudah mengikuti kelas bela diri sejak kecil dan mampu mengalahkan rekan-rekannya yang normal secara fisik.
Hingga pada usia dewasa, Maya semakin hebat menjadi seorang petarung, dalam sebuah scene pun diperlihatkan ia mengalahkan petarung laki-laki di arena tinju.
Baca Juga: Inilah Alasan Manchester United Tidak Kunjung Menunjuk Mauricio Pochettino Sebagai Pelatih
Namun, pada sebuah kejadian, Maya mendapati seseorang yang sedang menyerang ke tempat kediamannya yang mana itu terlihat seperti markas geng mafia.
Nahasnya, sosok tersebut menghabisi paman Maya hingga tewas. Peristiwa itu langsung membuat Maya terpukul dan merasa sedih mengetahui pamannya sudah tidak bernyawa.
Meski sudah tak berdaya, pamannya sempat menyampaikan sesuatu terhadap Maya menggunakan bahasa isyarat.
Baca Juga: Berkas Perkara Diserahkan ke Kejaksaan, Jerinx SID Ucapkan 'Kun Payakun' dan Siap Ikuti Proses Hukum
"Ayah sudah pergi. Terbanglah, naga kecil,"
Pesan tersebut seolah menjadi motivasi untuk membalaskan dendam atas kematian pamannya yang sudah ia anggap seperti ayah sendiri.
Lantas, siapakah sosok yang datang mengacau tempat dan menghabisi nyawa paman Maya?
