Network
JURNAL SOREANG - Konser Tulus yang direncanakan berlangsung pada 25 Oktober 2020 lalu, di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK) sempat batal, karena pada waktu itu pelantun lagu monokrom dikabarkan mendadak sakit.
Hal itu kembali terulang, setelah pihak berwajib dari Polda Metro Jaya membatalkan konser musisi itu yang diagendakan berlangsung di tempat yang sama, pada Sabtu, 28 November 2020, sebab dengan alasan berpotensi memicu kerumunan.
"Iya, dia mengajukan, tapi kita gak izinkan udah disampaikan ke panitia sebaiknya diundur karena kegiatan mengumpulkan massa kan, sehingga terjadi kerumunan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Jakarta, Sabtu, 28 November 2020, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Kembali Layangkan Surat Panggilan Ke Rizieq Shihab
Polisi telah bersikap objektif dengan melihat situasi pandemi COVID-19 yang saat ini kembali meningkat di Jakarta. Demikian yang dikatakan Yusri.
Kendati ketentuan terkait protokol kesehatan telah dipersiapkan oleh panitia, namun kaya Yusri, Kegiatan yang bersifat pengumpulan massa tetap tidak akan mendapatkan tidak izin.
"Ya pasti objektif aja, pasti situasi sekarang kan kerumunan apa semuanya, 3M yang mesti diterapkan termasuk kekuatan yang mengumpulkan massa yang bisa terjadinya satu kerumunan, itu gak boleh," papar Yusri.
Baca Juga: Penyertaan Modal Negara untuk BUMN Sudah Maksimum, Dividen Minimal
Tak lupa, Yusri pun mengingatkan terkait potensi dari kerumunan, sehingga panitia pun menerima dan mengerti akan situasi dan kondisi saat ini.
