JURNAL SOREANG - Pada 19 Mei, HYBE merilis pemberitahuan yang menyatakan bahwa pernyataan panjang lebar dari Daeryun, penasehat hukum dari korban Kim Garam, telah diedit dengan cara yang merugikan artis mereka.
Agensi HYBE yang menaungi Le Sserafim itu menegaskan kembali bahwa desas-desus skandal penindasan di sekolah idola itu salah dan fitnah.
HYBE menyatakan bahwa mereka akan melepaskan pendirian mereka tentang masalah ini setelah dengan hati-hati meninjau klaim Daeryun dan insiden pada tahun 2018.
Baca Juga: Terbaru Lirik Lagu Yours, Singel Terbaru dari Conan Gray, Ternyata Mudah Dihafal
Pernyataan agensi K-pop itu muncul setelah firma hukum, Daeryun merinci kronologi kejadian klien mereka, yang diduga korban Kim Garam, yang selanjutnya disebut nona A, dalam pernyataan mereka.
Girl group Le Sserafim memulai debutnya pada 13 April 2022. Grup tersebut telah menjadi berita sejak awal, terutama karena Kim Garam, anggota berusia 16 tahun yang terlibat dalam kontroversi bullying di sekolah.
Dalam pernyataan bersama, HYBE dan Source Music menyampaikan penyesalan mereka terkait Daeryun yang secara terbuka mendiskusikan posisi mereka melalui media karena insiden tersebut melibatkan beberapa anak di bawah umur.
Baca Juga: Ditanya Soal Hengkangnya Mbappe ke La Liga, Manajer PSG Bungkam: Itu Urusan Dia dan Real Madrid
Agensi menambahkan bahwa mereka akan segera merilis posisi resmi mereka. Mereka mengklaim bahwa firma hukum menerbitkan dan mengedit pernyataan agar terlihat menguntungkan, menyebutnya sebagai argumen "sepihak".
Kutipan dari pernyataan tersebut berbunyi:
“Kami ingin mengatakan bahwa Daeryun menyusun dan mempublikasikan peristiwa yang terjadi pada tahun 2018 dengan cara yang membuat pihak mereka terlihat menguntungkan, jadi kami akan segera menyusun dan membagikan posisi resmi kami. Oleh karena itu, jurnalis harus menahan diri untuk tidak meliput berdasarkan argumen sepihak.”
HYBE telah diminta untuk menarik kembali pernyataannya tentang dugaan riwayat bullying anggota Le Sserafim, Kim Garam.
Baca Juga: Tes IQ dan Psikotes, Lihatlah Gambar ini, Hanya Orang yang Memiliki ketelitian yang dapat menjawab
Para perwakilan menyatakan bahwa mereka “sedang mempertimbangkan” untuk mengungkapkan laporan lengkap Komite Penanggulangan Kekerasan Sekolah, termasuk pernyataan korban, ringkasan dari “pelecehan keji,” dan “pesan teks ancaman” kepada publik.
Setelah postingan dan foto yang diduga mengekspos anggota Le Sserafim menjadi viral, banyak yang berspekulasi nona A, korban yang dilaporkan, sebagai penulis postingan dan menargetkannya secara online.
Pernyataan HYBE yang mengklaim mereka akan mengambil tindakan hukum dan menggambarkan anggota Le Sserafim sebagai korban meningkatkan serangan terhadap nona A dengan berbagai cara.
Daeryun menyatakan bahwa pada 20 April 2022, mereka bahkan mengirim HYBE paket berisi informasi tentang posting jahat yang secara salah menuduh nona A sebagai penulis blog.
Mereka juga mengirimkan hasil Komite Penanggulangan Kekerasan Sekolah, yang menyatakan bahwa Kim Garam adalah pelakunya.
Namun, mereka tidak menerima balasan dari pihak Le Sserafim. Nona A terus menerima pesan dan komentar yang mengancam. Menyaksikan tersangka pengganggunya tidak terganggu juga sangat membebani pikirannya.
Menderita kecemasan dan ketakutan yang luar biasa, nona A mencoba bunuh diri, kata Daeryun.
Orang tuanya menghentikan kegiatan sekolahnya dan memutuskan untuk tinggal di rumah untuk mencegahnya melakukan tindakan ekstrem lagi
Selain itu, perwakilan hukum Ms. A juga menyebutkan bahwa mereka akan merilis percakapan teks antara keduanya.
Baca Juga: Ngakak Abis! Atlet Badminton Fajar Alfian Ngidam Pecel Lele di Thailand
Saat ini, netizen penuh dengan kasus Le Sserafim dan penggemar K-pop yang menuntut jawaban jujur dari HYBE.***